BNPP Gelar Festival Budaya Nusantara Kawasan Perbatasan
- Ditulis oleh Humas BNPP
- ukuran huruf Kecilkan ukuran huruf besarkan huruf

Batasnegeri.com – Berbagai kesenian dan kebudayaan dari beberapa provinsi Indonesia yang berbatasan dengan negara tetangga dihadirkan dalam acara Festival Budaya Nusantara Kawasan Perbatasan Negara 2015. Festival ini digelar di Gedung Pewayangan, TMII, Jakarta Timur, Kamis (17/09/2015) dalam ranka HUT ke-5 Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP).
Plh.Sekretaris BNPP Eko Subowo (mewakili Ketua BNPP/ Menteri Dalam Negeri Thahjo Kumolo) secara resmi membuka festival yang digelar untuk menggali, memelihara, memperkuat dan mempromosikan nilai dan produk sosial budaya perbatasan sebagai kekuatan bangsa Indonesia ini.
Beberapa provinsi yang memiliki potensi pariwisata budaya mengirimkan tim kesenian, seperti Aceh, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua, dan Nusa Tenggara Timur.
Gelaran Festival ini diawali dengan tarian Cokek asal Betawi dan tari Saman dari Aceh.Wilayah Serambi Mekah ini juga menampilkan tarian Galeng. Sementara tim kesenian dari Kalimantan menampilkan sebuah tarian dengan nama “Jaga Tana Indonesia”. Tarian yang ditata oleh Tanyith Aluy dan Bulan Balan ini bercerita tentang perebutan wilayah perbatasan. Kelompok yang satu membela Indonesia, sementara kelompok lainnya membela Malaysia, padahal mereka berasal memiliki turunan darah yang sama, yaitu keturunan Dayak.
Tim kesenian dari NTT yang diwakili oleh Kabupaten Belu dan Malaka menampilkan tarian modifikasi Likurai dan Benenain Funan Malaka. Tarian ini bercerita tentang penghormatan terhadap Raja Timor yang adalah seorang Perempuan. Sementara dari Papua menampilkan tarian Mandepo Bajo dan Woo, sebuah tarian penjemputan kepala suku.
Plh.Sekretaris BNPP Eko Subowo dalam sambutannya mengharapkan, melalui even ini dapat meningkatkan kesejahteraan melalui pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif. Disisi lain, memiliki entensitas dan jatidiri yang ampuh berperan sebagai pagar hidup bangsa di tapal batas negara. Karena Eksistensi masyarakat di perbatasan terlihat dari upaya mereka menjaga ideologi negara dan wawasan kebangsaan melalui tekad mereka untuk terus melestarikan kebudayaan warisan leluhur.
“Sembilan agenda prioritas nawa cita adalah membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka NKRI, tujuannya untuk melindungi kepentingan nasional di kawasan perbatasan,” teranya. [Iren & Riky]
Item terkait
- Antusias Ikut Bimtek, Keberhasilan WP Akan Lengkapi Pembangunan Fisik di Perbatasan
- Beranda Negara, Wilayah Perbatasan Harus Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi
- Bekali Wirausaha Pemula, BNPP Berupaya Wujudkan Kesejahteraan Masyarakat Perbatasan
- FOTO: Humas Setkab Beserta Pegiat Media Sosial Kunjungi PLBN Entikong
- Bimtek Mendorong Peningkatan Kinerja Wirausaha Pemula di Perbatasan
Terbaru dari Humas BNPP
- IMT Forum Solusi Penyelesaian Batas Negara Secara Persaudaraan
- Antusias Ikut Bimtek, Keberhasilan WP Akan Lengkapi Pembangunan Fisik di Perbatasan
- Hari Otda Ke-22, Pentingnya Menyebarkan Buah Positif Otda ke Daerah Perbatasan
- Beranda Negara, Wilayah Perbatasan Harus Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi
- Bekali Wirausaha Pemula, BNPP Berupaya Wujudkan Kesejahteraan Masyarakat Perbatasan