SANGGAU-KALBAR - Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar) menerima kunjungan kerja Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bandar Seri Begawan (BSB) dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching pada Kamis (11/07/2024) kemarin.

Kedatangan Delegasi KBRI BSB dan KJRI Kuching beserta rombongan disambut oleh Kepala PLBN Entikong, Viktorius Dunand beserta rombongan Custom, Immigration, Quarantine and Securities (CIQS) PLBN Entikong termasuk Forum Koordinasi Pimpinan (Forkopimcam) di Kecamatan Entikong.

Kunjungan kerja Delegasi KBRI BSB dilakukan dalam rangka koordinasi teknis terkait perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan pencegahan serta penanganan pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) unprosedural dan ilegal.

Kepala PLBN Entikong, Viktorius Dunand dalam paparannya menyampaikan bahwa pelintas yang melalui PLBN Entikong tahun 2023 sebanyak 558.541 orang.

Viktor juga menuturkan bahwa sebanyak 3.790 orang merupakan PMI yang dipulangkan secara deportasi dan 172 orang secara repatriasi melalui PLBN Entikong pada tahun 2023.

Ia juga menuturkan bahwa pemulangan jenazah pada tahun 2023 mencapai 124 jenazah.

Kepala KJRI Kuching, Raden Sigit Witjaksono mengungkapkan bahwa KJRI ingin menjalin koordinasi lebih kuat.

Sementara itu, Wakil Kepala Perwakilan RI di KBRI BSB, Irwan Iding mengungkapkan bahwa, tujuan dari koordinasi ini adalah ingin memastikan bahwa PMI yang berangkat dari pintu perbatasan Entikong merupakan PMI yang berangkat secara prosedural.

“Banyaknya PMI ke Brunei menggunakan bus DAMRI yang mana isunya mereka tidak menggunakan visa kerja dan tidak diundang secara langsung ke Brunei,” ucap Irwan.

Irwan juga menambahkan bahwa pihaknya siap untuk berkoordinasi lebih lanjut dan sangat mengharapkan kerjasama dengan instansi teknis terkait PMI prosedural untuk mencegah PMI unprosedural.

Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler, Singgih Yuwono juga berharap bahwa pekerja yang hendak datang ke Brunei adalah mereka yang prosedural.

“Pada Tahun 2023 banyak aduan terkait penanganan pelindungan WNI, dari 510 aduan sebanyak 481 aduan dapat diselesaikan pada tahun tersebut dan sisanya diselesaikan bertahap hingga 2024,” jelas Singgih.

Singgih juga menuturkan bahwa selama ini banyak aduan terkait pekerja yang menerima gaji tidak sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan seperti tidak sesuainya jam kerja yang telah ditetapkan. Selain itu, tidak terampilnya pekerja menjadi sumber amarah dari majikan. Bahkan tidak jarang ada pekerja yang mendapat penganiayaan, pelecahan seksual hingga berakhir di pengadilan.

Untuk mencegah pekerja unprosedural, Singgih mengungkapkan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak bus DAMRI yang ada di Brunei secara persuasif untuk tidak mengirim pekerja yang tidak layak.

Sebagai informasi, PLBN Entikong dan Aruk di Sambas, Kalbar merupakan salah satu pintu masuk dan keluar yang telah menjadi favorit PMI untuk melintas. Para PMI yang akan datang dan pulang dari Brunei akan transit melalui negara bagian Sarawak, Malaysia.

Sejak bulan Januari hingga 10 Juli 2024, PLBN Entikong telah mencatat sebanyak 890 orang PMI Prosedural yang telah transit keberangkatan di PLBN Entikong. Adapun keberangkatan PMI Prosedural tersebut sebanyak 889 menuju Malaysia, sedangkan sebanyak 1 orang menuju Brunei Darussalam.

Penulis : Erika Barus

Editor : Binsar Marulitua