Logo BNPP
Badan Nasional Pengelola PerbatasanRepublik Indonesia (BNPP RI)
Beranda

|

Berita

PLBN

PLBN Skouw Fasilitasi Ribuan Pelintas ke Papua Nugini untuk Ikuti Misa Bersama Paus Fransiskus

Dibuat Admin BNPP

09 Sep 2024, 15:40 WIB

PLBN Skouw Fasilitasi Ribuan Pelintas ke Papua Nugini untuk Ikuti Misa Bersama Paus Fransiskus

JAYAPURA - Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw kembali menunjukkan peran strategisnya sebagai penghubung antarnegara, kali ini dengan memfasilitasi ribuan pelintas yang berangkat ke Papua Nugini untuk menghadiri kunjungan bersejarah Paus Fransiskus di Vanimo. Pada Minggu, 8 September 2024, PLBN Skouw menjadi pintu utama bagi umat Katolik Papua dan masyarakat umum yang ingin menyaksikan secara langsung kegiatan Bapa Suci.


Dalam sehari, tercatat sebanyak 1.195 orang melintasi perbatasan di PLBN Skouw, di mana 596 orang berangkat dari Indonesia menuju Papua Nugini, dan 599 orang kembali ke Indonesia. Dari total tersebut, sebanyak 331 orang yang berangkat menggunakan paspor WNI, 262 orang menggunakan pas lintas batas, dan tiga orang menggunakan paspor WNA. Sedangkan pada perlintasan kedatangan, 337 orang menggunakan paspor WNI, 262 orang menggunakan pas lintas batas, dan tiga orang menggunakan paspor WNA.


Para pelintas diberangkatkan menggunakan 14 unit bus Damri yang dikelola oleh Dinas Perhubungan Provinsi Papua. Sebelum keberangkatan, setiap pelintas harus melewati serangkaian pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas Imigrasi dan Bea Cukai. Pemeriksaan ini meliputi pengecekan dokumen seperti paspor dan pas lintas batas, serta barang bawaan para pelintas.


"Proses pemeriksaan ini merupakan langkah standar untuk memastikan kelancaran dan keamanan perlintasan antarnegara. Kami ingin memastikan bahwa semua pelintas memiliki dokumen yang sah dan tidak membawa barang-barang terlarang," jelas Kepala PLBN Skouw, Mathilda Pusung.


Setiap bus yang akan digunakan telah menjalani pembersihan dan penyemprotan disinfektan yang ketat oleh petugas karantina. Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran penyakit, terutama dalam situasi kesehatan global yang masih perlu diwaspadai. Makanan dan minuman yang dibawa oleh pelintas juga diperiksa dengan seksama oleh petugas Karantina Kesehatan.


“Semua makanan dan minuman yang masuk atau keluar dari Indonesia harus memenuhi standar kesehatan yang telah ditetapkan. Ini bagian dari upaya kami untuk menjaga kesehatan masyarakat di kedua negara,” ujar salah seorang petugas Karantina Kesehatan.


Meskipun sempat terjadi penolakan dari pihak Karantina Papua Nugini terhadap bus yang mengangkut para pelintas, pihak PLBN Skouw berhasil menyelesaikan masalah tersebut melalui komunikasi yang intensif dengan otoritas setempat. "Kami sempat mengalami sedikit kendala, tetapi berkat kerjasama yang baik dengan pihak Papua Nugini, masalah ini bisa diatasi dengan cepat," ungkap Mathilda.


Dalam rangka mendukung kegiatan ini, PLBN Skouw mengerahkan sebanyak 300 personel gabungan dari berbagai instansi, termasuk TNI, Polri, Imigrasi, Bea Cukai, Karantina, dan Satuan Pelayanan Tugas Bersama Indonesia (Satpel TBI) Skouw. Mereka bekerja sama dalam mengawal seluruh proses perlintasan, mulai dari pemeriksaan dokumen hingga barang bawaan pelintas.


"Seluruh instansi yang terlibat dalam kegiatan ini sudah kami briefing sejak jauh hari. Kami pastikan bahwa koordinasi di lapangan berjalan lancar, sehingga pelintas bisa berangkat dengan aman dan nyaman," jelas Mathilda Pusung.


Protokol kesehatan juga diterapkan dengan sangat ketat. Selain pemeriksaan dokumen, pelintas juga diwajibkan menjalani pemeriksaan kesehatan. Hal ini meliputi pengecekan suhu tubuh dan verifikasi status vaksinasi. "Kami tidak ingin mengambil risiko dalam kegiatan sebesar ini. Setiap pelintas harus dalam kondisi sehat dan mematuhi protokol yang telah ditetapkan," tambahnya.


Keberhasilan PLBN Skouw dalam mengelola perlintasan ribuan orang ini tidak lepas dari persiapan matang yang telah dilakukan. Mathilda Pusung menyatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi antusiasme umat Katolik Papua dan masyarakat umum yang begitu besar dalam mengikuti kunjungan Bapa Suci di Vanimo.


“Ini adalah momen yang sangat langka dan penting bagi umat Katolik di Papua, dan kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik. Kami telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang agar pelintas bisa berangkat dengan aman, nyaman, dan tepat waktu,” ujarnya.


Mathilda juga memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bersinergi dan bekerja sama dalam memfasilitasi perlintasan ini. "Keberhasilan ini bukan hanya kerja satu instansi, tapi hasil dari kerja keras semua pihak yang terlibat. Terima kasih kepada TNI, Polri, Imigrasi, Bea Cukai, dan instansi lainnya yang telah membantu kami," ujarnya.


Selama kunjungan Paus Fransiskus di Vanimo, PLBN Skouw memberlakukan jam operasional khusus untuk melayani para pelintas. Dari pukul 07.00 hingga 22.00 WIT, PLBN membuka layanan penuh selama 15 jam. Langkah ini diambil untuk mengakomodasi tingginya jumlah pelintas yang ingin menyaksikan langsung kedatangan pemimpin tertinggi Gereja Katolik.


Sebagai bentuk dukungan penuh terhadap kegiatan ini, PLBN Skouw juga mengambil kebijakan untuk menutup sementara layanan ekspor-impor serta kunjungan wisata. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa seluruh sumber daya dan fasilitas yang ada di PLBN Skouw difokuskan untuk melayani pelintas yang mengikuti kegiatan kunjungan Bapa Suci.


"Sementara waktu, kami menutup layanan ekspor-impor dan kunjungan wisata untuk memastikan pelintas bisa terlayani dengan baik. Kami juga ingin memastikan keamanan dan kenyamanan mereka selama proses perlintasan," terang Mathilda.


Kunjungan Paus Fransiskus ke Vanimo merupakan momen bersejarah bagi umat Katolik di Papua dan Papua Nugini. Kegiatan ini tidak hanya menjadi simbol persatuan umat beragama, tetapi juga mempererat hubungan antara Indonesia dan Papua Nugini.


Harapan besar juga disampaikan oleh Mathilda Pusung terkait masa depan PLBN Skouw sebagai gerbang penting antara Indonesia dan Papua Nugini. "Kami berharap PLBN Skouw semakin bisa berperan aktif dalam memfasilitasi perlintasan antarnegara, baik untuk kegiatan keagamaan, perdagangan, maupun wisata. Kami akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pelintas," pungkasnya.


Dengan suksesnya perlintasan ribuan orang untuk menghadiri kunjungan Paus Fransiskus di Vanimo, PLBN Skouw kembali membuktikan dirinya sebagai fasilitas yang siap menghadapi tantangan lintas batas negara, serta menjadi penghubung yang vital dalam hubungan bilateral antara Indonesia dan Papua Nugini.


Penulis: Anton Sudanto

Editor: Muslikhin

Share

Kategori Berita

Berita BNPP

660

PLBN

216

Berita Nasional

69

Berita Perbatasan

249

Pers Rilis

36

Berita Utama

726

Berita Terbaru

https://apibackend.bnpp.go.id/images/news/98a181af-22a8-4a83-ba1d-6e9c3cbf620b.jpg

BNPP Siap Jalankan 2 Misi Strategis Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045

https://apibackend.bnpp.go.id/images/news/dc4dff0e-55f4-4347-a1b7-c07629bd3f03.jpg

PLBN Badau Garap Potensi dan Talenta Warga Perbatasan di HUT Ke-14 BNPP

https://apibackend.bnpp.go.id/images/news/eea23c23-9a00-4d3d-8d1f-bddac1343449.jpg

Rayakan HUT BNPP Ke-14, PLBN Motaain Siap Perkuat Komitmen Membangun Perbatasan Menuju Indonesia Emas

https://apibackend.bnpp.go.id/images/news/b687e468-8238-46ff-8425-9034077e6de1.jpg

Upacara HUT Ke-14 BNPP di PLBN Napan Berlangsung Khidmat dan Lancar

https://apibackend.bnpp.go.id/images/news/8f436e81-c446-4223-a117-f5e02c457369.jpeg

BNPP dan ANRI Lakukan Penandatangan Kerja Sama Bangun Galeri Arsip di PLBN Entikong

Berita Terkait
Logo BNPP

Badan Nasional Pengelola Perbatasan Republik Indonesia (BNPP RI)

Location Icon

Jl. Kebon Sirih No.31A, RT.1/RW.5, Kb. Sirih, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10340

Phone Icon

021-31924491

Email Icon

info@bnpp.go.id

White Facebook Icon
White Twitter Icon
White Instagram Icon
White Tiktok Icon
White Youtube Icon

© Badan Nasional Pengelola Perbatasan - 2024