|
Berita
PLBN
'Tidak Sedarah Tapi Saudara', Ikatan Kebersamaan di PLBN Motamasin
Dibuat Admin BNPP
20 Nov 2024, 22:49 WIB
MOTAMASIN - Turnamen sepak bola liga pekerja se-Kabupaten Malaka telah membuktikan bahwa olahraga lebih dari sekadar kompetisi. Di balik gemuruh sorak-sorai dan aksi heroik di lapangan, ada cerita kebersamaan yang menyentuh hati.
Bagi Motamasin United, tim kebanggaan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motamasin, turnamen ini menjadi simbol semangat "tidak sedarah namun saudara."
Dengan melibatkan berbagai elemen di PLBN Motamasin, seperti Bea Cukai, Imigrasi, Karantina, tenaga pendukung operasional, hingga aparat POLRI, BRIMOB, dan TNI, turnamen ini menjadi ajang mempererat tali persaudaraan.
Di perbatasan negeri, tempat di mana keragaman menjadi kekuatan, Motamasin United tampil bukan hanya sebagai tim sepak bola, tetapi juga sebagai representasi solidaritas.
“Di lapangan ini, kami tidak memikirkan jabatan atau profesi. Kami adalah keluarga besar PLBN Motamasin. Tidak sedarah, tapi saudara yang saling mendukung,” ujar Kepala PLBN Motamasin Engelberthus Klau.
Motamasin United berhasil meraih posisi juara ketiga setelah mengalahkan Suntik FC dengan skor tipis 3-2. Kemenangan ini bukan sekadar angka di papan skor, melainkan cerminan solidaritas yang kuat. Setiap gol yang tercipta seolah menjadi milik bersama, sebuah simbol persatuan di tengah perbedaan peran dan latar belakang.
“Gol ini bukan hanya untuk tim, tetapi untuk semua yang ada di PLBN. Untuk mereka yang tidak sedarah, tapi selalu ada seperti saudara,” ungkapnya.
Menurutnya, dukungan dari berbagai pihak, termasuk komunitas lokal, Bea Cukai, Imigrasi, Karantina, hingga aparat keamanan, menjadi energi tambahan bagi tim. “Gol ini untuk semua. Untuk rekan-rekan Bea Cukai, Imigrasi, Karantina, Polri, Brimob, TNI, dan komunitas lokal yang selalu mendukung kami. Di sini kami belajar, bahwa yang membuat kita kuat bukan darah yang sama, tapi semangat kebersamaan,” tambahnya.
Di PLBN Motamasin, dukungan terhadap Motamasin United melampaui batas formal. Aparat keamanan seperti TNI, BRIMOB, dan Polri turut hadir memberikan semangat dari pinggir lapangan. Mereka tidak hanya berperan sebagai penonton, tetapi juga sebagai bagian dari perjalanan emosional tim.
“Kami hadir bukan hanya sebagai penonton, tapi sebagai bagian dari perjuangan mereka. Ini bukan tentang sepak bola semata, tapi tentang membangun hubungan yang lebih erat di perbatasan,” kata seorang anggota Satgas TNI.
Partisipasi dari berbagai instansi di PLBN menjadi bukti bahwa sepak bola mampu merobohkan dinding pembatas, baik secara profesional maupun emosional. Tidak ada jabatan, tidak ada hierarki—hanya persaudaraan yang mendalam.
Motamasin United mungkin hanya pulang dengan trofi juara ketiga, tetapi nilai yang mereka bawa jauh lebih besar daripada itu. Turnamen ini menjadi ajang untuk mempertegas bahwa PLBN Motamasin bukan sekadar tempat kerja, melainkan rumah bagi mereka yang bekerja di garis perbatasan negeri.
“PLBN Motamasin bukan sekadar garis perbatasan. Ini adalah tempat di mana kami bekerja, bersaudara, dan saling mendukung untuk kemajuan bersama,” ujarnya.
Turnamen ini juga menjadi bukti bahwa olahraga bisa menjadi medium untuk merajut kebersamaan di tengah tantangan geografis dan sosial. Sebagai wilayah perbatasan, PLBN Motamasin sering kali menjadi simbol pemisah. Namun, melalui sepak bola, simbol itu berubah menjadi titik temu.
“Sepak bola adalah alat pemersatu. Di sini kami belajar bahwa kemenangan sejati bukan hanya soal mencetak gol, tetapi bagaimana kita bisa menyatukan hati dan semangat,” kata Engelberthus Klau.
Kehadiran turnamen ini memberikan dampak positif yang luas. Tidak hanya membangun solidaritas internal, tetapi juga memperkuat hubungan antara PLBN dan komunitas lokal. Dukungan dari masyarakat sekitar menjadi salah satu faktor penting yang menjaga api semangat tetap menyala.
“Setiap sorak-sorai dari penonton adalah energi bagi kami di lapangan. Dukungan mereka adalah bukti bahwa di PLBN Motamasin, kami tidak pernah sendiri,” ujarnya.
Di sisi lain, keberhasilan turnamen ini juga mencerminkan pentingnya kerja sama lintas instansi. Tidak hanya soal teknis pelaksanaan, tetapi juga bagaimana nilai-nilai persaudaraan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui turnamen ini, PLBN Motamasin telah mengajarkan bahwa kebersamaan adalah kunci keberhasilan, baik di dalam maupun di luar lapangan. Semangat “tidak sedarah namun saudara” menjadi fondasi yang menguatkan seluruh elemen di perbatasan.
“Di perbatasan, kami hidup berdampingan dengan banyak perbedaan. Namun, di sinilah kami menemukan makna kebersamaan yang sebenarnya. Semoga semangat ini terus terjaga, tidak hanya melalui sepak bola, tetapi dalam segala aspek kehidupan,” katanya.
Turnamen sepak bola liga pekerja se-Kabupaten Malaka ini telah menjadi saksi bagaimana olahraga mampu menyatukan mereka yang berbeda latar belakang. Bagi PLBN Motamasin, ini bukan sekadar kompetisi, melainkan sebuah perjalanan yang membuktikan bahwa persaudaraan sejati tidak memandang perbedaan.
Walau tidak sedarah, semua yang berada di PLBN Motamasin membuktikan bahwa mereka adalah saudara yang saling mendukung. Di lapangan sepak bola, semangat kebersamaan terukir kuat, menjadi pelajaran penting bagi semua pihak yang terlibat.
Bagi Motamasin United, juara bukanlah tujuan akhir. Kebersamaan dan solidaritas adalah kemenangan sejati. Sebuah pesan yang menginspirasi bahwa di perbatasan negeri ini, kita semua bersatu—tidak sedarah, namun saudara.***
Penulis: Andreas Iknatius
Editor: Muslikhin
Share
Kategori Berita
Berita BNPP
PLBN
Berita Nasional
Berita Perbatasan
Pers Rilis
Berita Utama
Berita Terbaru
PLBN Motamasin Budidayakan Tanaman Sirih untuk Dukung Ekonomi Perbatasan
PLBN Aruk Fasilitasi Perlintasan Delegasi Malaysia untuk Hadiri Pertemuan Sosek Malindo
Jalin Harmoni Persahabatan, PLBN Wini Bantu Semarakkan HUT Timor Leste
PLBN Entikong Sambut Kunjungan INL AS dan UNODC untuk Penguatan Kerja Sama Antinarkotika
PLBN Entikong Gelar FKP untuk Tingkatkan Kualitas Layanan Lintas Batas Negara
Badan Nasional Pengelola Perbatasan Republik Indonesia (BNPP RI)
Jl. Kebon Sirih No.31A, RT.1/RW.5, Kb. Sirih, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10340
021-31924491
info@bnpp.go.id
© Badan Nasional Pengelola Perbatasan - 2024