|
Berita
Berita BNPP
Mendagri Tito: Pemerataan Pembangunan Harus Dirasakan Masyarakat Perbatasan Negara
Dibuat Admin BNPP
27 Aug 2024, 22:06 WIB
PONTIANAK, KALBAR – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian selaku Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) menekankan, pemerataan pembangunan harus dapat dirasakan oleh semua masyarakat, tak terkecuali di wilayah perbatasan negara. Karena itulah, melalui salah satu tugasnya, BNPP didorong mengoptimalkan pembangunan di kawasan perbatasan.
“Jika daerah-daerah perbatasan itu makmur masyarakatnya, ini akan menjadi buffer zone (wilayah penyangga) untuk strategi pertahanan kita,” ujar Mendagri saat membuka Pencanangan Gerakan Pembangunan Terpadu Perbatasan (Gerbangdutas) Jangka Menengah Tahun 2025-2029 di Kantor Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Selasa (27/8/2024). Gerbangdutas tahun 2024 ini merupakan yang ke-12 kalinya digelar oleh BNPP sejak 2013 lalu.
Mendagri menyebutkan untuk merealisasikan pembangunan tersebut tidaklah mudah. Perlu koordinasi yang baik secara lintas sektoral agar pelaksanaannya tepat guna. Dengan optimalisasi tersebut, diharapkan hasil pembangunan di perbatasan juga dapat berdampak pada tercapainya Indonesia Emas 2045.
Menurut Mendagri, sejumlah lembaga internasional memprediksi Indonesia akan menjadi salah satu negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia pada 2040. Situasi tersebut juga akan membuat masyarakat kelas menengah lebih dominan. Hal ini dipicu oleh tren bertumbuhnya perekonomian di Indonesia.
“Saya melihat bahwa trajectory atau prediksi itu bukan sesuatu yang mimpi, sesuatu yang hanya ilusi, tapi tadi saya sampaikan saya termasuk yang optimistis akan itu (terwujudnya Indonesia Emas 2045),” imbuhnya.
Mendagri menjelaskan, keyakinannya tersebut didasarkan pada sejumlah alasan ilmiah. Menurut sejumlah literatur, pertarungan global di masa mendatang bukan lagi seputar tradisional militer, melainkan ekonomi. Dalam konteks tersebut, Indonesia memiliki modal ekonomi yang kuat. Di antaranya banyaknya angkatan kerja yang dapat mendorong peningkatan produksi, keberadaan sumber daya alam yang melimpah, serta luas wilayah yang besar untuk menampung mesin produksi.
“Kita tiga-tiganya memiliki itu. Tidak banyak negara memiliki syarat tiga ini,” tambahnya.
Lebih lanjut, Mendagri mengatakan, sejumlah prediksi itu tetap perlu didukung dengan memastikan stabilitas politik dan keamanan. Selain itu, juga perlu menjalankan strategi yang tepat, di antaranya memastikan pembangunan terjadi secara merata, baik di kota, desa, maupun kawasan perbatasan.
“Strategi besar kita adalah kita harus paralel, membangun tidak hanya orientasi di urban (perkotaan), tapi juga membangun di daerah rural. Di mana rural itu? Pedesaan dan perbatasan,” pungkasnya.
Penulis : Binsar Marulitua
(Humas BNPP)
Share
Kategori Berita
Berita BNPP
PLBN
Berita Nasional
Berita Perbatasan
Pers Rilis
Berita Utama
Berita Terbaru
Terima Kunjungan Polda Kalbar, PLBN Jagoi Babang Siap Dukung Ekspor Jagung ke Malaysia
Tepis Isu Liar, PLBN Motaain Tegaskan Tak Ada Kesepakatan Pengaturan Kendaraan di Area Parkir Zona Penunjang
Kolaborasi PLBN Aruk dan Satgas Pamtas, Kerja Bakti Bersihkan Jalan Dusun Aruk
Enam WNA Singgah Darurat di PLBN Serasan Akibat Cuaca Buruk
PLBN Jagoi Babang Gelar Fogging untuk Cegah DBD dan Malaria di Perbatasan Negara
Badan Nasional Pengelola Perbatasan Republik Indonesia (BNPP RI)
Jl. Kebon Sirih No.31A, RT.1/RW.5, Kb. Sirih, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10340
021-31924491
info@bnpp.go.id
© Badan Nasional Pengelola Perbatasan - 2025