Jayapura, PAPUA – Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw di Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua kembali menunjukkan perannya dalam tugas kemanusiaan. Jenazah seorang WNI yang meninggal dunia di Papua Nugini berhasil dipulangkan ke tanah air melalui perlintasan darurat PLBN Skouw, Sabtu (25/01/2025).

Mulanya, diketahui almarhumah seorang perempuan berusia 27 tahun merupakan warga asal Dok IX Jayapura, kemudian almarhumah pergi merantau bersama suaminya yang berkewarganegaraan Papua Nugini ke Vanimo. Namun, sangat disayangkan bahwa mereka pergi melalui jalur laut tanpa membawa dokumen keimigrasian yang lengkap.

Hingga akhirnya, pada 22 Januari 2025 almarhumah menghembuskan napas terakhirnya akibat penyakit jantung di sebuah rumah sakit di Papua Nugini. Kemudian almarhumah perlu dipulangkan ke keluarganya di Jayapura.

Proses pemulangan jenazah ini melibatkan koordinasi erat antara berbagai pihak, termasuk petugas PLBN Skouw, Imigrasi, Karantina Kesehatan, dan keluarga almarhumah.

Setibanya jenazah di PLBN Skouw dengan ambulans dari Vanimo, petugas Karantina Kesehatan langsung melakukan pemeriksaan dokumen kematian dan kondisi jenazah sebelum dipindahkan ke mobil jenazah Indonesia, untuk dibawa ke rumah duka di Jayapura meskipun almarhumah tidak memiliki dokumen perjalanan yang lengkap.

Menanggapi peristiwa ini Kepala PLBN Skouw, B. Mathilda Pusung, menegaskan bahwa tugas kemanusiaan adalah prioritas pelayanan sebagai petugas di kawasan perbatasan negara.

“Kami memahami bahwa almarhumah tidak memiliki dokumen lengkap saat memasuki Papua Nugini. Namun, sebagai bentuk pelayanan kemanusiaan, kami berupaya memfasilitasi pemulangan jenazah sebaik mungkin. Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya memiliki dokumen perjalanan yang lengkap ketika bepergian ke luar negeri,” ujar Mathilda.

Hal senada disampaikan oleh Christin L. Depametouw, Kasubbid Fasilitasi Pelayanan Lintas Batas Negara PLBN Skouw, yang turut mengawal proses perlintasan jenazah. Ia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga almarhumah serta mengapresiasi kerja sama semua pihak dalam memperlancar proses pemulangan.

Tragedi ini tidak hanya menjadi pelajaran bagi masyarakat tentang pentingnya dokumen perjalanan, tetapi juga memperlihatkan sisi kemanusiaan dalam penanganan peristiwa di lintas batas negara. PLBN Skouw kembali membuktikan bahwa di perbatasan, kepedulian dan kemanusiaan tetap menjadi prioritas.

Penulis: Anton Sudanto

Editor: Bagas Ramadhandy