JAKARTA - Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) yang dikepalai Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, kembali berkolaborasi dengan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dalam rencana melengkapi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) dengan Galeri Arsip Perbatasan.

BNPP dan ANRI kini memilih PLBN Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar) yang berbatasan dengan Malaysia untuk pembangunan Galeri Arsip Perbatasan yang kedua. 

Kesepakatan pemilihan PLBN Entikong dirumuskan dalam audiensi ANRI yang dipimpin oleh Deputi Bidang Penyelamatan, Pelestarian dan Perlindungan Arsip, ANRI, Kandar. Kandar dan beberapa perwakilan ANRI diterima Pelaksana harian (Plh), Deputi Bidang Pengelolaan Infrastruktur Kawasan Perbatasan, BNPP, Indra Purnama, Jumat ( 6/9/2024). 

Sebelumnya, BNPP yang saat ini mengoordinasi 15 PLBN telah berhasil memfasilitasi pembangunan Galeri Arsip Perbatasan pertama di PLBN Skouw, Kota Jayapura, Papua yang berbatasan dengan Papua Nugini. Pembangunan Galeri Arsip Perbatasan ini juga atas dasar inisiasi ANRI pada 17 November 2023, lalu. 

Kandar menjelaskan bahwa, maksud penyajian arsip yang dipamerkan dalam Galeri Arsip Perbatasan di PLBN Entikong adalah meyebarluaskan informasi khasanah arsip perbatasan sebagai sarana diplomasi kebudayaan dan pemahaman sejarah tentang sejarah bangsa kepada masyarakat di wilayah perbatasan negara. 

"Pelaksanaan pameran di PLBN diharapkan dapat membangun narasi positif terkait dengan citra Indonesia dan hubungan baik dengan negara tetangga," terang Kandar. 

Kandar merinci, nantinya Galeri Perbatasan Negara akan diisi dengan foto dokumentasi dari potret PLBN Entikong terdahulu dan terkini. Selain itu, peta wilayah di Kalimantan yang berbatasan dengan Malaysia, baik pada era zaman penjajahan Belanda maupun peta yang dirilis oleh Inggris. 

Selanjutnya, arsip tentang budaya, arsip tentang hukum adat, perkembangan ekonomi dan pameran sejumlah tokoh Pahlawan Nasional dan pergerakan nasional yang tertuang dalam "Memoriku, Indonesiaku". 

"Dalam galeri kami akan siapkan televisi yang menyajikan film beberapa konten arsip. Selain itu katalog singkat supaya orang itu (pelintas) bisa membaca, memanfaatkan pameran yang ada," terang Kandar. 

Kandar juga menerangkan bahwa, konten Galeri Arsip Perbatasan nantinya akan dievaluasi secara berkala dan dikembangkan. Selain itu, akan dilakukan coaching clinic dari ANRI kepada pegawai PLBN, agar dapat turut menyampaikan maksud dari setiap arsip yang dipamerkan kepada masyarakat.

Plh. Deputi Pengelolaan Batas Wilayah Negara, BNPP, Indra Purnama menjelaskan pembangunan Galeri Arsip Perbatasan adalah tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) antara BNPP dengan ANRI tanggal 29 Januari 2024 No.HKM.36.00/0176/1/2024 dan KE.00/19/2024 tentang pengelolan arsip.

MoU tersebut akan dituangkan dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang sudah siap untuk ditandatangani oleh kedua belah pihak.

Ia juga menyoroti bahwa, perlu adanya kepastian terkait detail jumlah dan status aset arsip yang nanti akan dipamerkan pada Galeri Arsip Perbatasan di PLBN Entikong. 

"Hal ini berkaitan dengan dengan status aset dan kebutuhan untuk kelanjutan perawatan." ungkapnya.

Sementara itu, Asisten Deputi Pengelolaan Lintas Batas Negara, BNPP, Budy Setyono, menjelaskan bahwa, nantinya perlu adanya penyegaran atau maintenance materi dan konten di galeri arsip yang telah ada, dalam kurun waktu tertentu yang dapat dituangkan sebagai poin dalam PKS. 

Terkait posisi pembangunan Galeri Arsip Perbatasan, Ia menegaskan, posisi yang berada di sisi kiri jalur keberangkatan di kantor PLBN Entikong tersebut dipastikan tidak akan mengganggu perlintasan orang. 

Kepala PLBN Entikong, Teguh Priyadi menyambut hangat rencana pembangunan Galeri Arsip Perbatasan. Ia menyampaikan PLBN Entikong saat ini adalah PLBN paling ramai dengan jumlah pelintas mencapai 1500 - 2000 orang per hari.

Penulis : Yulia Fadillah

Editor : Binsar Marulitua