JAYAPURA, PAPUA - Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) melakukan kegiatan pendataan inventarisasi aset di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw guna mencegah penyalahgunaan Barang Milik Negara (BMN) oleh Kepala Sub Bagian Penghapusan dan Tuntutan Ganti Rugi (Kasubbag Penghapusan & TGR) Biro Keuangan, Umum, dan Hubungan Masyarakat BNPP Mubarak Alaydrus pada medio Juni 2024.

Tim Aset BNPP yang didampingi Pelaksana tugas (Plt) Kepala PLBN Skouw Mathilda Pusung melaporkan, bahwa kegiatan Tim Aset BNPP dimulai dengan melaksanakan pendataan, pencatatan, dan pemberian tanda identifikasi BMN aset BNPP yang dilakukan di sekitar Gedung Inti PLBN Skouw.

Pendataan yang dilakukan di lokasi sekitar Zona Inti PLBN Skouw oleh Tim Aset BNPP ini, antara lain meliputi Bangunan Gedung Sita, Bangunan Gedung Penyimpanan, Bangunan Jembatan Timbang, Kannel Kedatangan, Bangunan Utilitas (Genset), Klinik, dan Gedung Car Wash dekat dengan Zona Netral.

Selain Zona Inti yang dilakukan proses pendataan, Tim Aset BNPP juga melakukan pendataan di sekitar Zona Penunjang PLBN Skouw, antara lain pada Gedung Mess dan Gedung Pasar. Adapun Zona Penunjang lainnya yang dilakukan pendataan oleh Tim Aset BNPP, yakni Bangunan Rumah Dinas dan Bangunan Rumah Ibadah seperti Masjid dan Gereja.

Selanjutnya, Tim Aset BNPP terbagi menjadi dua kelompok untuk melakukan pendataan BMN aset BNPP pada Zona Inti dan Zona Penunjang PLBN Skouw secara keseluruhan, untuk mengecek apabila terdapat lokasi bangunan yang terlewatkan dalam pendataan.

Mathilda mengatakan, guna memudahkan dan melancarkan kegiatan pemetaan serta lokasi setiap bangunan yang akan dilakukan pendataan, maka Tim Aset BNPP selama kegiatan pendataan inventarisasi dibantu juga oleh para pegawai dan staf PLBN Skouw.

"Inventarisasi Barang Milik Negara aset BNPP di PLBN ini memiliki beberapa kondisi khusus dibandingkan dengan inventarisasi BMN di instansi lainnya, dikarenakan PLBN sendiri memiliki kondisi geografis dan kondisi operasional yang khusus," ucap Mathilda.

Hal yang menjadi kondisi khusus dalam inventarisasi BMN di PLBN yakni, kondisi geografis yang berada di wilayah perbatasan negara, tingginya mobilitas yang ditandai dengan para pelintas orang maupun barang di PLBN, kemudian kebutuhan tingkat keamanan yang tinggi, sehingga dikhawatirkan terdapat potensi penyalahgunaan BMN.

"Oleh karena itu, dalam melakukan inventarisasi BMN di PLBN diperlukan adanya keterlibatan berbagai pihak seperti BNPP atau instansi terkait yang berada di PLBN maupun masyarakat sekitar, perlunya membuat rencana inventarisasi yang matang dan komprehensif, diperlukan metode yang sesuai untuk melakukan inventarisasi dengan kondisi PLBN, serta memperhatikan aspek keamanan dalam pelaksanaan inventarisasi," ujarnya https://carawanita.my.id/.

Mathilda menambahkan, maka nantinya hasil dari inventarisasi BMN di PLBN dapat digunakan untuk, menyusun database BMN yang akurat dan terupdate, meningkatkan akuntabilitas dan transparansi PLBN dalam pengelolaan BMN, mencegah terjadinya penyalahgunaan BMN, serta hasil dari inventarisasi BMN di PLBN dapat mempermudah pengambilan keputusan terkait BMN.

Adapun beberapa contoh kegiatan inventarisasi BMN di PLBN, meliputi kegiatan pendataan dan pencatatan BMN seperti bangunan, peralatan, dan kendaraan di PLBN. Kemudian, pemeriksaan fisik BMN untuk memastikan kondisi BMN tersebut, dan pemberian tanda identifikasi pada BMN, serta penyusunan laporan hasil dari inventarisasi BMN di PLBN.

"Inventarisasi BMN di PLBN ini merupakan kegiatan yang penting, guna memastikan pengelolaan BMN yang akuntabel, transparan, dan efektif,” terang Mathilda.

Ia juga menuturkan, bahwa berdasarkan informasi melalui kegiatan inventarisasi di PLBN Skouw ini, nantinya PLBN Skouw dan PLBN Sota menjadi Pilot Project bagi PLBN lainnya untuk dilakukan pendataan inventarisasi BMN aset BNPP.

Penulis: Anton Susanto

Editor: Bagas Ramadhandy