TIMOR TENGAH UTARA, NTT - Masyarakat sekitar kawasan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Wini, beramai-ramai memanfaatkan bangunan megah nan estetik di perbatasan negara untuk berekreasi dalam momentum libur lebaran Idulfitri 1445 Hijriah, pada 10 - 11 April 2024.

PLBN Wini di Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi gerbang negara di batas wilayah Indonesia dengan enklave Timor Leste ini.

Enklave adalah sebuah wilayah suatu negara yang perbatasannya sepenuhnya dikelilingi oleh suatu negara lain.

Dengan hanya meminta izin kepada petugas yang berjaga, para masyarakat bisa berkeliling zona inti maupun zona pendukung PLBN Wini untuk sekadar berswafoto atau selfie. 

Spot foto yang laris diburu pengunjung di destinasi perbatasan negara ini sangat banyak. Mulai dari gerbang utama PLBN Wini, taman PLBN Wini yang tertata rapi dengan bunga-bunga dan latar tulisan merah putih 'Wini Indonesia'. 

Selain itu terdapat lopo, atau rumah bulat khas Timor yang sering menjadi shelter persinggahan para pelintas batas. 

Ikon PLBN Wini dengan Patung Garuda dan tulisan 'Wini Indonesia' berwarna merah dan putih di halaman belakang menjadi pengujung perjalanan masyarakat sebelum tiba di zona netral perbatasan negara. 

Pemandangan alamnya pun tak kalah cantik, di mana lanskap bukit-bukit bersatu dengan pantai biru yang menyejukan mata.

Pegawai Badan Nasiona Pengelola Perbatasan (BNPP) pada unit kerja PLBN Wini, Triwik Ratnadhi menjelaskan para masyarakat rata-rata datang berbondong-bondong berlibur bersama keluarga. 

Mereka antusias memfoto ikon pantai dengan tulisan merah putih 'Pantai Wini' meskipun cuaca sangat terik dengan suhu 34 derajat celcius. 

Para masyarakat juga membuat video untuk dibagikan ke media sosial, piknik di pinggir pantai dengan membawa alas terpal lebar hingga 'selfie' membelakangi matahari yang terbenam. 

Temaram cahaya lampu yang berjejar di sepanjang pantai akan menyala berpendar, membuat situasi pantai bertambah sahdu nan tenang manakala sore berganti malam tiba, di bibir pantai perbatasan negara ini.

"Pengunjung berasal dari berbagai tempat, baik yang satu kabupaten maupun kabupaten lain, bahkan ada yang dari luar Provinsi NTT," terang Triwik.

"Masyarakat datang kebanyakan pada membawa bekal, mengambil satu sudut tempat dan duduk bergerombol," jelasnya. 

Ia juga menjelaskan di pinggir Pantai Wini yang masuk dalam zona pendukung PLBN Wini banyak pohon-pohon rindang yang bisa digunakan untuk para pengunjung berteduh. 

Selain itu, juga tersedia beberapa shelter yang dilengkapi tempat duduk menghadap ke pantai dengan angin sepoi- sepoi. 

Menyesap kopi hangat, menikmati segar ikan laut tangkapan nelayan sambil menikmati kelapa muda menarik bukan?

Di sekitar Pantai Wini juga tersedia warung dan kios yang setiap saat menyediakan menu tersebut. Dengan meningkatnya pengunjung, otomatis membawa dampak pada pendapatan masyarakat. 

Pantai Wini juga bersebelahan dengan pelabuhan, sehingga masyarakat yang berkunjung bisa sekalian melihat kapal-kapal barang yang kebetulan bersandar.

Bagi anda yang belum pernah berkunjung ke PLBN Wini, yuk mulai menabung dan siapkan waktu, itenari yang pas untuk menikmati segudang keindahan Pantai Wini.

Penulis : Triwik Ratnadhi

Editor : Binsar Marulitua