Timor Tengah Utara, NTT - Dalam semangat mempererat kerja sama bilateral dan sinergitas antarnegara di kawasan perbatasan, Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Napan menerima kunjungan Konsulat Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) pada, Kamis (17/7/2025). 

Pertemuan yang berlangsung di ruang rapat PLBN Napan ini menjadi forum strategis untuk membahas berbagai isu lintas batas yang menyangkut kepentingan masyarakat kedua negara.

Audiensi ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, di antaranya Kepala PLBN Napan Don Gaspar, Konsulat Timor Leste Espedito Da C. Ribeiro, serta jajaran Sekretaris Konsulat RDTL. 

Hadir pula perwakilan dari instansi terkait seperti Imigrasi, Bea Cukai, Karantina, Satgas Pamtas RI-RDTL Yon Arhanud 15/DBY, dan Kepolisian Subsektor Bikomi Utara.

Dalam paparannya, Kepala PLBN Napan Don Gaspar menjelaskan fungsi utama PLBN yang berada di bawah naungan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) RI, yakni menyelenggarakan pelayanan lintas batas negara secara terpadu mencakup keimigrasian, kepabeanan, dan kekarantinaan. 

Selain itu, Ia turut menginformasikan bahwa sejak dibuka pada 10 April 2025 hingga 9 Juli 2025, tercatat sebanyak 1.388 orang telah melintas di PLBN Napan.

Pada pertemuan tersebut, Don Gaspar menyoroti pentingnya optimalisasi penggunaan Pas Lintas Batas (PLB) untuk mendukung aktivitas sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat di kawasan perbatasan.

Sehingga diharapkan penggunaan PLB agar tidak hanya berlaku pada momen-momen tertentu saja.

Lebih lanjut, ia menyampaikan harapan agar Pemerintah Timor Leste dapat merespons terkait kemudahan pelayanan perlintasan kendaraan asing dari Timor Leste dan Penyesuaian Jam Operasional di PLBN.

“Kami terbuka terhadap permintaan lintas batas di luar jam kerja, namun hal tersebut perlu disampaikan secara tertulis dengan data pelintas dan kendaraan yang jelas,” tambah Don Gaspar.

Menanggapi hal tersebut, Konsulat Timor Leste Espedito Da C. Ribeiro menyatakan apresiasinya atas sambutan hangat dari PLBN Napan dan menegaskan komitmen negaranya untuk terus membina hubungan baik, khususnya di kawasan perbatasan.

“Kami menyadari pentingnya peran PLBN Napan sebagai garda terdepan dalam mengelola lalu lintas orang dan barang lintas negara. PLBN ini adalah simbol kedaulatan dan kerja sama antarbangsa,” ucapnya.

Pihak Konsulat juga menyampaikan beberapa perhatian strategis, seperti pentingnya penguatan komunikasi dan koordinasi antara PLBN Napan dan Postu Integrado Oesilo.

Sinergi ini dinilai penting dalam memberikan pelayanan optimal bagi masyarakat yang memiliki hubungan kekerabatan, sosial, maupun kegiatan ekonomi lintas negara. Mereka juga menegaskan perlunya pendekatan kemasyarakatan dalam setiap kebijakan di perbatasan.

Terkait usulan aktivasi kembali PLB, pihak Konsulat menjelaskan bahwa Pemerintah Timor Leste di Dili masih melakukan pembahasan lebih lanjut.

“Hasil kunjungan ini akan kami teruskan ke pemerintah pusat di Dili untuk menjadi pertimbangan dalam menyusun kebijakan lintas batas yang lebih baik ke depannya,” ujar Espedito.

Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam menjaga stabilitas, memperkuat hubungan diplomatik, dan memajukan kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan.

Melalui koordinasi yang lebih erat dan komunikasi yang terbuka, PLBN Napan dan Konsulat Timor Leste optimistis dapat mewujudkan kawasan perbatasan yang harmonis, aman, dan produktif bagi kedua negara.

Penulis: Titin

Editor: Bagas R