SAMBAS - Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk di Perbatasan Indonesia - Malaysia wilayah Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar) telah memfasilitasi pertemuan Bank Mandiri, Kantor Cabang Pembantu (KCP) Aruk dengan Bea & Cukai Wilayah Kerja (Wilker) Aruk, pada Selasa (21/01/2025) kemarin. 

Pertemuan ini untuk membahas upaya dalam mendorong digitalisasi pada sektor keuangan dengan mengurangi transaksi tunai dalam pelayanan.

Pertemuan kedua pihak disambut Kepala Sub Bidang Pengembangan Kawasan PLBN Aruk, Yul Ruminda selaku yang mewakili Kepala PLBN Aruk Viktorius Dunand. 

Yul Ruminda menjelaskan bahwa, dengan melihat tuntutan zaman yang serba cepat di era digital, penggunaan alat pembayaran non tunai tidak bisa lagi dihindarkan oleh masyarakat.

Dengan kemudahan bertransaksi, masyarakat kini semakin terbiasa dengan penggunaan alat pembayaran non tunai atau kerap disebut sebagai cashless society. Masyarakat tidak perlu lagi membawa uang tunai dalam jumlah banyak, karena semuanya tersimpan secara aman di dompet atau kartu elektronik.

Beberapa jenis alat pembayaran non tunai adalah kartu kredit, kartu debit, cek, bilyet giro,E-money atau uang elektronik. 

"Pertemuan antara pihak perbankan dan kepabeanan di PLBN Aruk kali ini tentunya tidak kalah penting untuk dibahas dan ditingkatkan agar sistem pelayanan yang ada di PLBN Aruk saat ini dapat berkembang lebih cepat dan baik,"terang Yul Ruminda. 

Kepala Bank Mandiri Kantor Cabang Pembantu (KCP) Aruk, Wahyu Hermintarto, mengajak unsur kepabeanan untuk berkerja sama dalam hal upaya penggunaan alat pembayaran non tunai. Terutama membawa perubahan bagi masyarakat perbatasan negara pada umumnya, maupun untuk pelintas Indonesia - Malaysia pada khususnya. 

Ke depannya, upaya ini akan memberikan dampak perubahan dalam meningkatkan aktivitas pelayanan, jika proses transaksi di PLBN Aruk dapat dikurangi dengan melakukan transaksi tunai dan lebih mengutamakan transaksi non tunai.

"Selain memudahkan transaksi keuangan para pelintas dan warga sekitar perbatasan, hal ini juga tentunya dapat meningkatkan kinerja pelayanan yang dilakukan sehingga minim terjadinya kekeliruan dan resiko yang timbul dari proses layanan transaksi tunai," jelas Wahyu.

Sementara itu, Kepala Hangar Bea Cukai PLBN Aruk, Syamsudin sangat mengapresiasi dan mendukung pihak Bank Mandiri untuk kerja sama dalam meningkatkan sistem pelayanan transaksi keuangan non tunai di PLBN Aruk.

"Saya mewakili kepabeanan Wilker Aruk tentunya sangat menerima kerjasama dari pihak perbankan untuk lebih ditingkatkannya aktivitas layanan transaksi keuangan non tunai," Terang Syamsudin.

Ia juga menjelaskan tentang pentingnya peningkatan menggunakan layanan transaksi keuangan non tunai, pastinya akan lebih efektif dan efisien ditingkatkan dalam dunia kerja. Hal ini agar sistem layanan yang dilakukan bisa lebih teratur, terarah dan transparan sehingga meminimalisir terjadinya resiko yang tidak diinginkan seperti modus penipuan, pungutan liar (pungli) yang dapat merugikan berbagai pihak.

Penulis : Agatha Zenoviva

Editor : Binsar Marulitua