Jayapura, Papua - Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw kembali menjadi pusat edukasi bagi generasi muda. Sebanyak 137 siswa SMP Kristen Kalam Kudus Kotaraja bersama para guru melakukan kunjungan wisata edukatif (field trip) ke PLBN Skouw pada, Jumat (19/9/2025).

Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan lebih dekat peran strategis PLBN sebagai gerbang terdepan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sekaligus memperluas wawasan siswa mengenai fungsi instansi yang tergabung dalam Customs, Immigration, Quarantine, and Security (CIQS).

Kehadiran mereka disambut langsung oleh Kepala PLBN Skouw, Ni Luh Puspa Jayaningsih, bersama para petugas pengelola PLBN. Kegiatan dibuka dengan doa bersama dan pengenalan jargon khas salam perbatasan, “Jaga Wilayahnya, Sejahterakan Rakyatnya,” yang disemarakkan oleh para siswa.

Dalam sambutannya, Kepala PLBN Skouw menjelaskan sejarah berdirinya PLBN Skouw dengan filosofi arsitektur yang mengangkat kearifan lokal Papua, hingga peran PLBN yang dikelola Badan Nasional Pengelola Perbatasan Republik Indonesia (BNPP RI) dan bersinergi dengan instansi CIQS.

“PLBN Skouw bukan hanya pintu gerbang negara, tetapi juga simbol kedaulatan Indonesia. Kami ingin generasi muda memahami pentingnya menjaga perbatasan,” ungkap Ni Luh Puspa Jayaningsih.

Untuk memperdalam pemahaman, para siswa dibagi menjadi tiga kelompok dan diajak untuk mengamati langsung area konter petugas layanan CIQS. Di area Karantina Kesehatan, mereka mencoba simulasi pemeriksaan suhu tubuh dengan thermal scanner. 

Di Imigrasi, siswa menyaksikan proses pemeriksaan paspor dan dokumen perjalanan. Sementara di Bea Cukai, mereka antusias mencoba mesin x-ray untuk mengenali barang-barang bawaan penumpang.

Kunjungan berlanjut ke Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan. Di sana, siswa berkesempatan masuk ke laboratorium, memegang mikroskop, dan mengenal peralatan pengawasan terhadap barang bawaan pelintas batas. 

“Kami ingin siswa tidak hanya mendengar penjelasan, tetapi juga merasakan langsung bagaimana petugas perbatasan bekerja, mulai dari pemeriksaan kesehatan, dokumen, barang bawaan, hingga pengawasan terhadap hewan dan tumbuhan,” jelas Ni Luh Puspa Jayaningsih.

Setelah berkeliling, kegiatan dilanjutkan dengan sesi kuis interaktif di ruang rapat PLBN Skouw. Siswa-siswi berlomba menjawab pertanyaan seputar materi yang telah dipelajari dengan penuh semangat. 

Rombongan juga sempat meninjau zona netral yang biasa digunakan untuk evakuasi medis dan perlintasan jenazah, serta mengunjungi spot wisata populer di dekat perbatasan Papua Nugini.

Sebelum kembali, para siswa bersama guru pendamping dan petugas PLBN mengabadikan momen dengan berfoto di ikon tulisan Skouw yang menjadi kebanggaan di perbatasan. Pihak sekolah menyampaikan apresiasi tinggi atas kesempatan tersebut. 

Menurut mereka, field trip ke PLBN Skouw memberikan pengalaman berharga yang tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga terhadap peran strategis perbatasan negara.

Melalui kunjungan edukatif ini, PLBN Skouw berhasil menghadirkan pengalaman belajar yang menyenangkan sekaligus bermakna bagi generasi muda Papua. 

Dengan terus membuka ruang pembelajaran bagi masyarakat, khususnya pelajar, PLBN Skouw semakin meneguhkan perannya sebagai gerbang perbatasan yang tidak hanya menjaga kedaulatan negara, tetapi juga menjadi pusat edukasi di tapal batas Indonesia.

Penulis: Anton N. Sudanto

Editor: Bagas R