SKOUW – Upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia yang digelar di halaman parkir kendaraan Zona Inti Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw berlangsung dengan penuh semangat dan kekhidmatan. 

Acara yang dimulai pukul 08.30 WIT ini diikuti oleh sekitar 700 peserta, termasuk tamu undangan dan masyarakat setempat.

Upacara dimulai dengan prosesi penyambutan yang dilaksanakan pukul 08.00 WIT. Penyambutan dilakukan oleh Kabid PLBN Skouw dengan prosesi adat Papua, yang meliputi pengalungan hiasan dan pemakaian topi adat Papua. 

Prosesi ini dihadiri oleh petugas Customs, Immigration, Quarantine, and Security (CIQS) PLBN Skouw. 

Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Restuardy Daud, bertindak sebagai Inspektur upacara (IRUP) HUT Ri di PLBN Skouw ini.

Dalam sambutannya, Restuardy Daud mengangkat tema HUT ke-79 Kemerdekaan RI, yaitu "Nusantara Baru Indonesia Maju". Tema ini, menurutnya, merupakan inspirasi bagi seluruh rakyat Indonesia untuk menyongsong tiga momentum penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Pertama, hadirnya Ibu Kota Negara Baru, yaitu Nusantara; kedua, kehadiran pemimpin baru Indonesia; dan ketiga, dimulainya visi jangka panjang Indonesia Emas 2025. Ketiga momentum tersebut diharapkan dapat menjadi landasan penting untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju, berdaulat, dan sejahtera," ujarnya.

Upacara ini dihadiri oleh sejumlah tamu undangan penting, termasuk Konsulat PNG, Kepala BPPKD Kota Jayapura, Kabid Kerjasama Luar Negeri BPPKD Provinsi Papua, Danyon Satgas Pamtas 122/TS, Danpos AL Skouw Sae, Sekretaris Distrik Muara Tami, Kapospol Polsubsektor PLBN Skouw, serta perwakilan Kepala Imigrasi Kelas I Jayapura. 

Juga hadir para koordinator CIQS PLBN Skouw, Polsek Muara Tami, Kodim 1701 Jayapura, tokoh agama, tokoh adat Kampung Skouw, serta guru dan siswa dari SMA, SMP, dan SD Kampung Skouw. Masyarakat dan pedagang di kawasan perbatasan RI-PNG turut memeriahkan acara ini.

Setelah upacara resmi, acara dilanjutkan dengan berbagai kegiatan yang meriah dan beragam:

1. Teatrikal/Drama Kolosal – Satgas Pamtas 122/TS menyajikan sebuah teatrikal kolosal yang menggambarkan semangat perjuangan dan kebanggaan nasional. Drama ini mendapat sambutan hangat dari para peserta dan tamu undangan.

2. Pembentangan Bendera Merah Putih – Sebuah bendera Merah Putih sepanjang 1 kilometer dibentangkan dari Gerbang RI Zona Inti hingga ke Zona Penunjang. Pembentangan ini merupakan simbol kebanggaan dan persatuan bangsa Indonesia.

3. Penyerahan Piagam Penghargaan – Dirjen Bina Bangda Kemendagri, Restuardy Daud, memberikan piagam penghargaan kepada para Paskibra dan panitia HUT Kemerdekaan RI ke-79. Piagam tersebut merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi dan kerja keras mereka dalam menyukseskan perayaan ini.

4. Menyaksikan Upacara Virtual – Para peserta acara berkesempatan menyaksikan pelaksanaan upacara peringatan oleh Presiden RI di Ibu Kota Negara (IKN) melalui virtual Zoom di ruang rapat lantai 2 PLBN Skouw. Hal ini menambah makna dan keterhubungan acara dengan peringatan di tingkat nasional.

5. Makan Siang Bersama – Peserta upacara dan tamu undangan menikmati makan siang bersama, yang merupakan kesempatan untuk mempererat tali silaturahmi dan berbagi kebahagiaan dalam suasana kemerdekaan.

6. Perlombaan Memperingati HUT Kemerdekaan – Berbagai perlombaan seperti balap karung, makan kerupuk, dan lomba isi paku di botol digelar di sekitar kawasan PLBN Skouw. Perlombaan ini tidak hanya menambah keceriaan perayaan tetapi juga melibatkan masyarakat secara langsung.

7. Pemeriksaan Kesehatan Gratis – Tim Kesehatan Satgas Pamtas 122/TS dan Karantina Kesehatan menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan gratis untuk masyarakat setempat. Ini merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap kesehatan masyarakat di kawasan perbatasan.

8. Donor Darah – PMI mengadakan aksi donor darah yang berhasil mengumpulkan 23 kantong darah. Kegiatan ini merupakan kontribusi sosial yang penting dalam rangka merayakan kemerdekaan dan membantu sesama.

Peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI di PLBN Skouw menunjukkan semangat nasionalisme yang tinggi di kawasan perbatasan. Dengan berbagai kegiatan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, acara ini tidak hanya merayakan kemerdekaan tetapi juga memperkuat rasa kebangsaan dan solidaritas. 

Peringatan ini menjadi contoh nyata bagaimana semangat kemerdekaan dapat dijaga dan dirayakan dengan penuh rasa syukur dan kebanggaan, terutama di wilayah yang menjadi garis depan negara.***

Penulis: Muslikhin