|
Berita
PLBN
Tingkatan Kualitas Data Wisatawan Melalui Mobile Positioning Data, Kemenparekraf dan BPS Sambangi PLBN Motamasin
Dibuat Admin BNPP
29 Aug 2024, 10:42 WIB
MALAKA - Pada Jumat, 23 Agustus 2024, Tim dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan kunjungan penting ke Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motamasin yang terletak di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur.
Kunjungan ini tidak hanya sebagai bentuk dukungan terhadap pengelolaan kawasan perbatasan, tetapi juga untuk menginisiasi penggunaan metode Mobile Positioning Data (MPD) guna meningkatkan kualitas data kunjungan wisatawan mancanegara yang masuk melalui PLBN.
Tim Kemenparekraf yang hadir dalam kunjungan ini dipimpin oleh Alfinza, Gusti Bagus, dan Akbar Yogi, sementara BPS diwakili oleh Eko Rahmadian, Wahyu Calvin, dan Yuventus Seran.
Kehadiran mereka disambut oleh Engelberthus Klau, Kepala Bidang Pengelolaan PLBN Motamasin, yang turut dihadiri oleh perwakilan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Ahmad Dami, serta sejumlah perwakilan dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) TNI, Kepolisian, Bea Cukai, Imigrasi, dan Karantina (CIQ).
Dalam pertemuan ini, metode MPD menjadi fokus utama pembahasan. Metode ini diharapkan dapat memberikan data yang lebih akurat mengenai jumlah dan karakteristik wisatawan mancanegara yang melintasi perbatasan.
MPD bekerja dengan memanfaatkan data pergerakan ponsel untuk menghitung jumlah kunjungan wisatawan yang berada dalam wilayah tertentu. Alfinza dari Kemenparekraf menekankan pentingnya metode ini sebagai salah satu inovasi dalam pengumpulan data pariwisata.
“Kami berharap dengan penerapan MPD, data yang dihasilkan akan lebih komprehensif dan dapat digunakan sebagai dasar dalam perencanaan strategis pengembangan pariwisata, terutama di kawasan perbatasan seperti Motamasin ini,” ujar Alfinza dalam diskusi tersebut.
Ia menambahkan bahwa kehadiran wisatawan mancanegara di PLBN sering kali sulit terdeteksi secara akurat dengan metode konvensional. "Dengan adanya MPD, kita bisa lebih memastikan berapa banyak wisatawan yang masuk, dari mana asal mereka, dan apa tujuan kunjungan mereka. Ini penting untuk memahami dinamika wisata di perbatasan dan meningkatkan layanan yang ada," tambahnya.
Meskipun potensi besar dalam penggunaan MPD di PLBN Motamasin, kunjungan ini juga mengungkapkan sejumlah tantangan yang dihadapi oleh pengelola PLBN. Salah satu isu yang disoroti adalah masalah jaringan telekomunikasi yang tidak stabil di kawasan perbatasan. Kondisi ini sering kali menghambat proses pengumpulan dan pengiriman data, termasuk data yang dibutuhkan untuk MPD.
Engelberthus Klau, sebagai Kepala Bidang Pengelolaan PLBN, menyatakan keprihatinannya terhadap situasi ini. "Koneksi internet yang sering kali terputus di PLBN menjadi tantangan utama bagi kami. Tidak hanya menghambat pelayanan di CIQ, tetapi juga berdampak pada pengiriman data ke pusat," ungkapnya.
Ia juga menyoroti masalah infrastruktur di sekitar PLBN yang masih memerlukan perbaikan. "Akses jalan menuju PLBN, khususnya di wilayah Atambua-Malaka, masih rusak dan memerlukan perhatian serius. Selain itu, minimnya peralatan pengawasan, terutama pada malam hari, menjadi kendala dalam menjaga keamanan di perbatasan," tambah Engelberthus.
Tim Kemenparekraf dan BPS yang hadir berkomitmen untuk membantu mengatasi berbagai kendala yang dihadapi PLBN Motamasin. Gusti Bagus dari Kemenparekraf menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak untuk memastikan bahwa PLBN tidak hanya berfungsi sebagai pintu gerbang negara, tetapi juga sebagai pusat pelayanan yang mendukung pariwisata dan keamanan di kawasan perbatasan.
"Kita perlu bekerja sama lintas sektor untuk mengatasi masalah ini. Kemenparekraf siap memberikan dukungan, baik dari segi teknologi maupun pelatihan, untuk memastikan bahwa data yang kita kumpulkan benar-benar dapat diandalkan dan dapat digunakan untuk kepentingan strategis," ujar Gusti Bagus.
Sementara itu, perwakilan BPS, Eko Rahmadian, menekankan bahwa pihaknya akan terus melakukan pemantauan terhadap implementasi MPD di PLBN Motamasin.
"Kami akan memastikan bahwa data yang dihasilkan dapat diolah dengan baik dan dapat memberikan gambaran yang akurat mengenai kunjungan wisatawan. BPS berkomitmen untuk mendukung penuh inisiatif ini," kata Eko.
Kunjungan ini ditutup dengan harapan besar bahwa penggunaan MPD dapat segera diimplementasikan secara optimal di PLBN Motamasin, dan kendala-kendala yang ada dapat segera diatasi melalui kerja sama yang baik antar lembaga.
Semua pihak yang hadir sepakat bahwa peningkatan kualitas data wisatawan mancanegara melalui lintas batas negara akan menjadi langkah penting dalam mendukung pengembangan pariwisata nasional.
“Kami berharap kunjungan ini menjadi awal dari upaya bersama untuk memperkuat pengelolaan data wisatawan di PLBN. Dengan data yang akurat, kita bisa lebih tepat dalam mengambil kebijakan, baik untuk pariwisata maupun pengelolaan kawasan perbatasan,” ujar Akbar Yogi, salah satu perwakilan Kemenparekraf yang turut hadir.
Sebelum mengakhiri kunjungan, Tim Kemenparekraf dan BPS menyempatkan diri untuk melakukan sesi makan siang bersama dengan seluruh pihak yang terlibat di PLBN Motamasin. Sesi ini dimanfaatkan untuk bertukar pandangan dan mencari solusi atas berbagai masalah yang dihadapi, sekaligus mempererat hubungan kerja sama yang sudah terjalin.
Pada kesempatan yang sama, Engelberthus Klau menyerahkan cenderamata kepada Tim Kemenparekraf dan BPS sebagai tanda apresiasi atas kunjungan mereka. Ia berharap bahwa kunjungan ini bukanlah yang terakhir dan akan ada banyak kolaborasi lain di masa mendatang.
Dengan berakhirnya kunjungan ini, diharapkan langkah-langkah yang telah disepakati dapat segera diimplementasikan, sehingga PLBN Motamasin dapat semakin berperan sebagai pintu masuk yang tidak hanya mengamankan perbatasan, tetapi juga mendukung pertumbuhan pariwisata di wilayah Nusa Tenggara Timur dan sekitarnya.
Kualitas data yang dihasilkan dari implementasi MPD diharapkan dapat menjadi contoh bagi PLBN lain di Indonesia, sehingga seluruh pintu masuk negara dapat memberikan kontribusi maksimal terhadap pembangunan nasional, khususnya di sektor pariwisata.
Penulis: Andreas Iknatius
Editor: Muslikhin
Share
Kategori Berita
Berita BNPP
PLBN
Berita Nasional
Berita Perbatasan
Pers Rilis
Berita Utama
Berita Terbaru
Pegawai PLBN Wini Sambut Iduladha dengan Semangat Kerja Bakti di Masjid Nurul Mubin
PLBN Jagoi Babang Fasilitasi 726 Pelintas dari Malaysia dalam Rangka Perayaan Gawai Sowa Dayak Bidayuh ke-185
Bertolak ke Kalbar, Presiden Prabowo Akan Panen Jagung dan Lepas Ekspor ke Malaysia
Dari Perbatasan untuk Masa Depan: Pocadi Motamasin Jadi Jendela Dunia bagi Anak-anak
Usai Layani Lonjakan Ribuan Pelintas di Akhir Mei, PLBN Entikong Bersiap Hadapi Iduladha
Badan Nasional Pengelola Perbatasan Republik Indonesia (BNPP RI)
Jl. Kebon Sirih No.31A, RT.1/RW.5, Kb. Sirih, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10340
021-31924491
info@bnpp.go.id
© Badan Nasional Pengelola Perbatasan - 2025