KABUPATEN MALAKA — Ekspor berbagai produk unggulan melewati Postas Negara (PLBN) Motamasin selama tahun 2024 terus menunjukkan tren positif. PLBN Motamasin di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), turut menjadi penyumbang pundi-pundi kas negara dengan membukukan nilai ekspor Rp31,6 miliar pada triwulan pertama tahun 2025. 

Menurut data yang dihimpun dari Bea Cukai yang bertugas di PLBN Motamasin, komoditas yang diekspor ke Timor Leste meliputi semen, besi beton, keramik, kaca, mi instan, air mineral, makanan ringan, hingga produk-produk kebutuhan rumah tangga. Seluruh komoditas tersebut sebagian besar ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pasar di Timor Leste. 

Kepala PLBN Motamasin, Engelberthus Klau, mengapresiasi tren positif yang ditunjukkan melalui peningkatan aktivitas ekspor. Ia menyebut bahwa perkembangan ini menegaskan peran strategis PLBN sebagai motor penggerak ekonomi kawasan perbatasan.

"Kami melihat peningkatan, baik dari sisi volume barang ekspor maupun Ini menjadi indikasi bahwa PLBN Motamasin semakin vital sebagai pintu gerbang ekonomi di perbatasan," ujarnya seperti dikutip Jumat (2/5/2025).

Engelberthus juga menjelaskan, pada tahun 2024, ekspor melewati PLBN Motamasin berhasil menutup pembukuan dengan akumulasi total mencapai Rp128,69 miliar.

Tidak hanya tren ekspor yang menunjukan laju peningkatan, terangnya lagi, rekapitulasi pergerakan pelintas yang melewati PLBN Motamasin juga alami kenaikan seiring ramainya pelintas Indonesia - Timor Leste. 

Petugas imigrasi PLBN Motamasin mencatatat, sepanjang Januari hingga Maret 2025 total pelintas ke Timor Leste terdata sebanyak 4.420 orang. Sedangkan pelintas yang masuk ke Indonesia, terdata sebanyak 4.384 orang.

Dari total tersebut, rincinya, 4.302 orang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) dan 4.502 orang adalah Warga Negara Asing (WNA). Rata-rata harian pelintas mencapai sekitar 148 orang per hari kerja.

Ia juga mengungkapkan, PLBN Motamasin juga mulai menjadi magnet destinasi bagi para wisatawan. Selama triwulan I tahun 2025, tercatat sebanyak 4.528 orang melakukan perjalanan wisata melalui pos lintas batas ini. 

Angka tersebut menjadi sinyal positif bagi tumbuhnya potensi pariwisata di kawasan perbatasan, sekaligus membuka peluang baru bagi sektor ekonomi kreatif dan pelaku usaha lokal di sekitar PLB Motamasin. 

Sebagai bentuk peningkatan pelayanan, lanjutnya, PLBN Motamasin juga telah menerapkan sistem Electronic Customs Declaration (e-CD) nasional sejak 23 Juli 2024. 

Melalui sistem ini, pelintas dapat mengisi data pabean secara elektronik sebelum tiba di Indonesia, sehingga mempercepat proses pemeriksaan dan mengurangi antrean di terminal kedatangan dan keberangkatan.

"Kami juga menyediakan sarana pengaduan secara online bagi para pelintas dan pengunjung yang ingin menyampaikan masukan, keluhan, atau apresiasi terkait pelayanan di kawasan perbatasan negara,"tambahnya lagi. 

Engelberthus melanjutkan penjelasan, layanan pengaduan ini dapat diakses melalui aplikasi SILANDAK Motamasin atau Sistem Layanan dan Pengaduan PLBN Motamasin.  

Di dalam aplikasi SILANDAK Motamasin juga memuat fitur e-book Standar Operasional Prosedu (SOP) pelayanan perlintasan, yang dapat dengan mudah diakses untuk memperoleh petunjuk teknis tentang pelayanan perlintasan, dan hal ini sebagai bentuk komitmen terhadap peningkatan kualitas layanan dan transparansi.

Ke depan, terangnya lagi, PLBN Motamasin diharapkan tidak hanya sebagai pos pemeriksaan lintas negara, tetapi juga sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah perbatasan Indonesia dengan sinergi lintas sektor dalam mendukung kinerja pelayanan di PLBN. 

"Dengan koordinasi yang baik antara Bea Cukai, Imigrasi, Karantina, dan instansi terkait lainnya, kami mampu memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat," jelasnya.

Penulis : Melkinus Dale Berek

(Humas PLBN Motamasin)