TIMOR TENGAH UTARA, NTT - Mengunjungi pariwisata di wilayah perbatasan negara atau cross border tourism di Nusa Tenggara Timur (NTT) tak lengkap rasanya jika tak menyinggahi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Wini di Insana Utara, Timor Tengah Utara, NTT.

Salah satu wilayah di sudut perbatasan negara yang menjadi pintu pemisah dengan Timor Leste, telah berdiri bangunan megah dan artistik, yang selalu menjadi magnet warga sekitar dan daerah penyangga untuk berwisata. 

Bersisian dengan itu, sejumlah destinasi pantai, perbukitan dan berbagai bentang alam lain menjadi deretan ‘surga’ tersembunyi. Lanskapnya selalu menawarkan pengalaman yang lebih eksklusif, tenang, dan autentik dibanding tempat wisata yang ramai pengunjung. Salah satunya Pantai Tanjung Bastian. 

Di Tanjung Bastian, keindahan panorama tak pernah gagal! Perpaduan antara laut yang biru, serta perbukitan khas NTT menjadi pemandangan yang akan dilihat oleh wisatawan.

Jika gelap mulai menyergap, langit yang awalnya biru cerah berubah menjadi kanvas dengan gradasi warna oranye dan merah, menciptakan pemandangan yang menghipnotis. 

Di kejauhan, siluet perahu-perahu nelayan dan kerangka-kerangka bagan terapung menghiasi permukaan laut yang tenang, seakan mengapung di atas cermin raksasa yang memantulkan sinar matahari terakhir hari itu. Jika beruntung, wisatawan juga menikmati kuda- kuda berlarian bersama matahari yang berpendar. 

Tanjung Bastian juga menjadi tempat pacuan kuda yang diselenggarakan hampir 3 kali dalam 1 tahun. Hal ini dilakukan agar Wini semakin dikenal tidak hanya untuk daerah wisata tapi juga tempat atraksi budaya salah satunya pacuan kuda.

Pepohonan yang tumbuh di sekitar bukit dan pantai menambah kesan alami dan asri. Sementara lembah dan bukit di kejauhan menambah dimensi keindahan panorama ini. Suara ombak yang lembut dan angin sepoi-sepoi yang menyentuh kulit, membuat momen ini menjadi lebih istimewa.

Pemandangan ini tidak hanya menambah keindahan visual, tetapi juga membawa perasaan damai dan ketenangan bagi setiap pengunjung yang menyaksikannya.

Kepala PLBN Wini, Reynold Uran menjelaskan bahwa, PLBN Wini merupakan salah satu pos perbatasan negara, yang telah mengalami modernisasi, dengan fasilitas yang memadai untuk mendukung aktivitas lintas batas negara. 

Namun, keindahan alam di sekitarnya, seperti yang terlihat di Tanjung Bastian dengan jarak 6-10 kilometer dari PLBN Wini, membuat kawasan ini juga menjadi tujuan wisata yang menarik.

 Ia mengungkapkan harapannya untuk pengembangan lebih lanjut. Semoga ke depan kementerian bersama pemerintah daerah dan BNPP tentunya bisa mengembangkan konsep border tourism di Wini yang memiliki potensi pantai, bukit di kawasan perbatasan yang indah ini. 

"Akses, Atraksi, dan Amenitas jadi yang utama untuk mengembangkan pariwisata di Wini," ujar Reynold. 

Reynold juga menjelaskan, dengan segala pesonanya, Tanjung Bastian tidak hanya menjadi destinasi wisata yang menarik, tetapi juga tempat yang sempurna untuk mencari inspirasi dan menikmati keajaiban alam yang luar biasa.

Bagi para pecinta alam dan fotografi, lanjutnya, setiap detik yang berlalu saat matahari terbenam di Tanjung Bastian memberikan keindahan yang berbeda. Membuat pengunjung yang hadir ingin mengabadikan setiap momen dalam gambar atau sekadar menyimpannya dalam ingatan. 

"Kunjungan ke Tanjung Bastian di kawasan penyangga PLBN Wini tidak hanya menawarkan pemandangan indah, tetapi juga pengalaman yang tak terlupakan di salah satu sudut perbatasan Indonesia," pungkasnya.

Penulis : Febri

Editor : Binsar Marulitua