JAKARTA - Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP RI) melalui Biro Perencanaan dan Kerjasama menggelar rapat koordinasi peningkatan kerjasama mitra bersama Perkumpulan Penyelenggara Pendidikan Anak Usia Dini (PP-PAUD), guna mengoptimalisasikan kegiatan PP-PAUD di Kawasan Perbatasan Negara, Jumat (13/12/2024).

Kegiatan kerjasama mitra yang mengusung tema "Perluasan Akses dan Peningkatan PAUD Holistik Integratif Menuju Generasi Emas 2045", dibuka oleh Plt Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara/Asdep Taslaud BNPP RI, Siti Metrianda Akuan serta dihadiri juga oleh Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama BNPP RI.

Selain itu, rapat yang digelar secara hybrid di Ruang Rapat Sekretariat Tetap BNPP RI juga dihadiri oleh beberapa narasumber meliput, Plt Direktur LKAD, PKK dan Posyandu Ditjen Bina Pemdes Kemendagri; Ahli Utama, Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini Kemendikbud; Pengurus PP-PAUD; Bunda PAUD; Kadis Pendidikan/Pokja PAUD; serta Kepala BPPD Provinsi dan Kabupaten/Kota di daerah perbatasan.

Dalam rapat, Metrianda menyoroti pentingnya kerja sama antara BNPP RI dengan PP-PAUD yang telah tertuang dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang penyelenggaraan dan peningkatan kualitas PAUD di kawasan perbatasan negara, hal ini telah dilakukan penandatanganan sejak 2023.

"Kerja sama ini menjadi wujud nyata komitmen kita dalam mendukung pendidikan anak usia dini di kawasan perbatasan, terutama melalui pendekatan Holistik Integratif," ungkap Metrianda.

Metrianda mengatakan bahwa hal ini sejalan dengan visi Asta Cita Indonesia Maju 2024-2029 untuk memperkuat pembangunan sumber daya manusia dalam rangka menciptakan generasi yang hebat dan cerdas demi menyongsong Indonesia Emas 2045.

Senada dengan hal tersebut, Ketua I DPP PAUD Ninuk Triyanti Zudan menegaskan, dengan memastikan anak usia dini di kawasan perbatasan mendapatkan pendidikan yang baik merupakan langkah penting, untuk membangun fondasi yang kuat bagi perkembangan setiap anak usia dini.

“Golden age anak adalah momen penting untuk membangun keterampilan dasar dan karakter. Pendidikan berkualitas di masa ini akan menciptakan generasi yang tangguh dan cerdas,” ujar Ninuk.

Sementara itu, dalam rapat juga terdapat masukan dari berbagai narasumber, yakni pihak Kemendikbud dan Ditjen Bina Pemdes menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk memastikan penyelenggaraan PAUD Holistik Integratif yang menyeluruh.

Pada layanan PAUD Holistik Integratif dan Transisi PAUD-SD, diperlukan adanya penguatan agar dapat terlaksananya enam aspek standar untuk memenuhi kembang anak. Aspek ini mencakup layanan pendidikan, kesehatan dan gizi, layanan perawatan, pengasuhan, perlindungan, hingga kesejahteraan.

Selain itu, juga diharapkan adanya dukungan dari pemerintah daerah yang sangat diperlukan dalam melaksanakan kebijakan PAUD di seluruh Indonesia, termasuk wilayah perbatasan negara untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu.

Kemudian, dalam rapat ini PP PAUD menyoroti peran strategis Bunda PAUD dalam memperluas akses layanan PAUD Holistik Integratif yang berkualitas menuju generasi emas 2045 di kawasan perbatasan negara, dengan mengedepankan enam aspek yang menjadi standar PAUD Holistik Integratif.

Sebagai langkah yang konkret, BNPP bersama PP PAUD merupakan mitra strategis di kawasan perbatasan dalam mewujudkan program prioritas nasional 2025-2029 khususnya dalam mewujudkan Indonesia emas tahun 2045.

Dengan sinergi yang kuat antara BNPP, PP PAUD, dan pemangku kepentingan lainnya, pendidikan anak usia dini di kawasan perbatasan diharapkan mampu mencetak generasi emas yang kompeten dan berdaya saing tinggi. Hal ini menjadi bagian dari upaya besar mencapai visi Indonesia Emas 2045.

Penulis: Bagas Ramadhandy

(Humas BNPP RI)