Motaain, NTT – Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain yang dikelola oleh Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP RI) bersama Bea Cukai Atambua, memperketat pengawasan terhadap setiap kendaraan truk pengangkut ekspor melalui PLBN Motaain, guna mencegah terjadinya praktik penyelundupan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, Jumat (7/3/2025).

Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara BNPP RI, Dr. Nurdin mengungkapkan bahwa langkah ini diambil untuk menyikapi situasi yang berkembang, pasca temuan dugaan penyelundupan BBM bersubsidi ke Timor Leste

"Praktik ilegal ini diduga dilakukan dengan modus menggunakan truk pengangkut ekspor barang," ucap Dr. Nurdin.

Kepala PLBN Motaain, Maria Fatima Rika, menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Bea Cukai Atambua untuk meningkatkan pemeriksaan terhadap kendaraan ekspor, baik yang menuju Timor Leste maupun yang menuju ke Indonesia. 

"Setiap kendaraan ekspor yang melintas akan diperiksa secara ketat oleh petugas dari Bea Cukai dibantu bersama unsur petugas satuan pengamanan PLBN Motaain," jelas Rika.

Rika menegaskan bahwa fokus utama pengawasan adalah kendaraan yang telah dimodifikasi, terutama truk ekspor yang menggunakan tangki ganda atau memiliki kapasitas bahan bakar melebihi ketentuan.  

"Pada pemeriksaan mendalam, jajaran kami menemukan truk yang membawa jerigen berisi bahan bakar berlebih yang disembunyikan dan tidak tercantum dalam manifest barang ekspor," terangnya.  

Ia juga mengungkapkan bahwa beberapa truk ekspor kedapatan telah memodifikasi tangki BBM sehingga kapasitasnya melebihi batas yang diizinkan. Truk-truk tersebut kemudian ditahan sementara untuk pemeriksaan lebih lanjut.  

Sejak adanya laporan masyarakat terkait penyelundupan BBM yang disamarkan dalam kegiatan ekspor menggunakan truk barang, pengawasan terhadap para pelintas batas di PLBN Motaain semakin diperketat setiap harinya.  

Peningkatan eskalasi pengawasan ini merupakan langkah pencegahan dan mitigasi guna meminimalisir praktik penyelundupan serta aktivitas ilegal di perbatasan RI–Timor Leste.  

"Kami terus memperkuat koordinasi dengan unsur Customs, Immigration, dan Quarantine (CIQ) serta instansi terkait lainnya. Kerja sama yang solid sangat diperlukan untuk memastikan tidak ada celah bagi praktik ilegal yang dapat merugikan negara," kata Rika.  

Secara terpisah, Asisten Deputi Pengelolaan Lintas Batas Negara BNPP RI, Budi Setyono, menyampaikan bahwa segala bentuk penyelundupan adalah aktivitas ilegal yang perlu adanya tindakan hukum secara tegas. Apalagi jika berdampak pada perekonomian di wilayah NKRI, hingga menyebabkan kelangkaan BBM.  

"Tugas kami adalah mencegah lebih awal, memitigasi atas kemungkinan penyelundupan BBM melalui PLBN, kami menginstruksikan agar Kepala PLBN Motaain bersinergi dengan pihak Bea dan Cukai untuk mengawasi secara ketat setiap kendaraan ekspor yang melintas," tutur Budi.

PLBN Motaain optimis upaya peningkatan pengawasan ini dapat mencegah terjadinya penyelundupan BBM bersubsidi maupun barang ilegal lainnya di lintas batas, sekaligus hal ini dapat memperkuat kedaulatan dan pengelolaan perbatasan yang lebih aman dan tertib.

Dengan sinergi yang semakin erat antar instansi, BNPP RI bersama Bea dan Cukai berupaya secara konkret dalam menjalankan Asta Cita ke-7 Presiden RI Prabowo, yaitu memperkuat negara dengan mencegah penyelundupan. Oleh karena itu, perbatasan negara berperan sebagai garda terdepan pintu gerbang perbatasan negara, dalam mencegah terjadinya penyelundupan barang ilegal yang masuk maupun keluar Indonesia.

Penulis: Yohanes Mario Uran

Editor: Bagas R