Jayapura, Papua - Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw kian mengukuhkan perannya tidak hanya sebagai gerbang keluar-masuk lintas negara, tetapi juga sebagai pusat edukasi kebangsaan di wilayah perbatasan. 

Melalui program study tour dan pembinaan wawasan kebangsaan, PLBN Skouw secara konsisten menghadirkan pembelajaran langsung bagi pelajar dari berbagai jenjang pendidikan di Papua.

Sejak 2024 hingga 2025, PLBN Skouw telah menjadi destinasi rutin bagi sekolah, kampus, dan komunitas pendidikan. Beragam kunjungan tersebut menjadi bukti nyata bahwa kawasan perbatasan dapat berperan sebagai ruang pembelajaran strategis bagi generasi muda.

Pada Mei 2024, misalnya, sebanyak 50 siswa dari komunitas bimbingan belajar melaksanakan kunjungan edukasi perbatasan di PLBN Skouw. Disusul kunjungan siswa SMP YPK Sion Dok VIII pada November 2024 yang secara langsung berkesempatan mempelajari fungsi pelayanan perbatasan dan tata cara lintas negara. 

Tidak hanya di tingkat sekolah menengah, PLBN Skouw juga membuka kesempatan magang bagi mahasiswa Universitas Cenderawasih (UNCEN) sebagai bentuk kolaborasi penguatan kapasitas sumber daya manusia di Papua.

Tahun 2025 pun mencatat peningkatan minat terhadap kegiatan edukatif di kawasan perbatasan. Sebanyak 137 siswa SMP Kalam Kudus Kotaraja melaksanakan field trip ke PLBN Skouw pada 19 September 2025.

Sementara pada 2 Oktober 2025, giliran mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Cenderawasih melakukan kunjungan belajar yang berkesempatan langsung memahami tentang peran strategis perbatasan dalam konteks nasional dan global.

Kegiatan study tour di PLBN Skouw dikemas secara interaktif dan edukatif. Para peserta mendapatkan paparan dari unsur CIQS (Customs, Immigration, Quarantine, and Security) mengenai fungsi dan tanggung jawab masing-masing instansi. 

Mereka juga menyaksikan langsung proses pemeriksaan dokumen seperti paspor dan pas lintas batas, serta memahami etika dan prosedur melintasi wilayah negara.

Selain itu, peserta berkesempatan meninjau area pelayanan publik seperti loket imigrasi, pos keamanan, dan fasilitas karantina. Melalui pengalaman langsung ini, para pelajar diajak memahami arti kedaulatan negara dan pentingnya menjaga perbatasan sebagai simbol harga diri bangsa.

“Kunjungan pelajar ke PLBN Skouw adalah investasi jangka panjang bagi wawasan kebangsaan generasi muda. Dengan melihat langsung bagaimana negara menjaga batas, mereka memahami arti kedaulatan, pelayanan publik, dan peluang ekonomi di daerah perbatasan,” ujar Kepala PLBN Skouw, Ni Luh Puspa Jayaningsih.

Ia menambahkan bahwa kegiatan edukatif ini merupakan bagian dari komitmen PLBN Skouw untuk menghadirkan pembelajaran yang inspiratif dan relevan bagi masyarakat perbatasan. 

“Kami ingin agar PLBN Skouw tidak hanya dikenal sebagai tempat pemeriksaan lintas batas, tetapi juga sebagai ruang belajar kebangsaan yang menumbuhkan semangat cinta tanah air,” ungkapnya.

Program edukasi yang dijalankan PLBN Skouw memberi manfaat langsung bagi pelajar maupun masyarakat. Selain meningkatkan literasi kebangsaan, kegiatan ini juga memperkenalkan potensi karier di sektor pelayanan publik dan membuka wawasan tentang peluang ekonomi lokal melalui pengenalan UMKM di kawasan perbatasan. 

Untuk menjaga kelancaran dan kenyamanan kegiatan, setiap kunjungan dilaksanakan dengan sistem terjadwal dan pendampingan petugas PLBN. Materi disesuaikan dengan jenjang usia peserta, serta dilengkapi dengan kegiatan lapangan yang aman dan sesuai protokol perbatasan.

PLBN Skouw juga membuka kesempatan bagi sekolah, kampus, dan lembaga pendidikan yang ingin mengadakan study tour atau program pembinaan wawasan kebangsaan.

Permohonan kunjungan dapat diajukan melalui kanal resmi PLBN Skouw, dengan fasilitas yang mencakup pengarahan CIQS, tur fasilitas, hingga sesi interaktif sesuai kapasitas kelompok peserta.

Sebagai pintu gerbang yang menghubungkan Indonesia dengan Papua Nugini, PLBN Skouw terus bertransformasi menjadi lebih dari sekadar pos lintas batas. 

Melalui perannya sebagai pusat edukasi perbatasan, PLBN Skouw membuktikan bahwa semangat nasionalisme dan pembelajaran kebangsaan dapat tumbuh kuat dari wilayah terdepan negeri. 

Inisiatif ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda Papua untuk terus mencintai tanah air dan berkontribusi dalam pembangunan kawasan perbatasan yang maju dan berdaya saing.

Penulis: Brian Arthur L.

Editor: Bagas R