LABANG, KALIMANTAN BARAT - Lanskap Bendera Merah - Putih semarak menghiasai Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Labang, yang berada di sisi sungai Lumbis Pansiangan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara pada Minggu (17/8/2025) lalu. 

Di HUT ke-80 RI, Sungai Pansiangan yang membelah perbatasan negara Indonesia - Malaysia semarak dengan karnaval dan lomba rakyat. 

Gemercik Sungai Pansiangan yang biasanya mengalir tenang, berubah riuh dan semarak oleh spontanitas para peserta parade perahu hias. Mereka lantang dengan pekik 'Merdeka' sambil bernyanyi lagu kebangsaan "Indonesia Raya" , "Indonesia Pusaka" dan lagu kebangsaaan lainnya. 

Setidaknya, sekitar 300 warga datang dari 13 kecamatan Lumbis Pansiangan untuk berkumpul di PLBN Labang. Mereka mengendarai kurang lebih 27 perahu dengan ornamen Bendera Merah Putih. 

"Ada setidaknya 27 perahu hias yang hilir mudik di Sungai Pansiangan dari pagi sampai sore hari," terang Kepala PLBN Labang, Siprianus Padapili. 

Pada pagi hari pukul 07.00 WIB, parade pawai perahu hias dimulai dari Kantor Kecamatan Lumbis Pansiangan, yang menjadi titik kumpul pertama konvoi perahu. Para warga menjemput Paskibra dan Bendera Pusaka untuk selanjutnya membawa menembus jeram Garuda ke PLBN Labang. 

Di PLBN Labang, para warga bersama pegawai PLBN Labang melaksanakan Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi dalam Rangka HUT ke-80 RI. Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama BNPP, Gutmen Nainggolan, bertindak sebagai Instruktur Upacara. 

Upacara tersebut juga dihadri tokoh adat Dayak Agabag, jajaran kepala desa dan Camat Lumbis Pansiangan, serta perwakilan guru dan pelajar SD hingga SMP. 

Selain itu, turut hadir Komandan Kompi IV Satgas Pamtas RI-Malaysia Yon Armed 11 Kostrad, unsur Karantina, Imigrasi dan Bea Cukai yang berugas di PLBN Labang. Tokoh masyarakat dari kalangan adat, agama, dan pemuda setempat juga berpartisipasi dalam upacara itu, 

Usai Upacara HUT ke-80 RI berlangsung khidmat, para warga kembali turun ke sungai untuk parade. Parade perahu hias kembali menembus jeram-jeram yang mengalir, menuju Desa Bantul Malaysia sejauh 5 kilometer, dan kembali lagi ke PLBN Labang.

Keseruan tidak berhenti di situ! Dengan 2 mesin tempel perahu 40 PK, 27 perahu 'unjuk gigi' beradu paling cepat menghindari batu-batu dan melewati jeram.

Selain itu, keseruan juga diwarnai dengan lomba balap karung, lomba makan kerupuk dan lomba tradisonal rakyat lainnya. 

Semarak bertambah 'pecah' dan riuh, manakala para masyarakat berbaur dan berjoget bersama. Segenap sinergi acara ini adalah cara masyarakat Labang untuk memeriahkan momentum HUT ke-80 RI dari perbatasan negara.

"Ini menunjukan bahwa masyakarakat Labang di perbatasan negara tidak mau kalah memeriahkan HUT ke-80 RI," terang Sipri lagi. 

Dia juga menjelaskan, keikutsertaan masyarakat Labang merupakan pertanda bahwa masyarakat perbatasan negara juga mau ikut mau sejajar dengan masyarakat Indonesia lain di seluruh pelosok. 

Sipri juga mengajak seluruh komponen masyarakat di perbatasan negara untuk terus merapatkan barisan dan terus mengisi kemerdekaan dengan pembangunan.

Penulis : Binsar Marulitua