Wini, Nusa Tenggara Timur - Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Wini kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pendidikan dan literasi anak di kawasan perbatasan melalui kegiatan lanjutan “Wini Border Post Goes To School”, yang kali ini menyasar peserta didik PAUD Raflesia Wini dan TK Dharma Wanita Wini, Kamis (27/11/2025). 

Sebelumnya, PLBN Wini juga telah melaksanakan program edukatif serupa bagi siswa-siswi SMA Parikanan. Rangkaian kegiatan ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan PLBN Wini dalam memperkuat literasi serta memperkenalkan fungsi dan peran pos lintas batas kepada generasi muda.

Kegiatan yang berlangsung sejak pagi tersebut dipimpin oleh Kasubid Pengembangan Kawasan dan Kasubid Adum PLBN Wini bersama jajaran staf. 

Seluruh peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan dari kedua lembaga PAUD dan TK hadir dan mengikuti rangkaian kegiatan dengan penuh antusiasme.

Dalam sesi edukasi, tim PLBN Wini memperkenalkan fasilitas Pojok Baca Digital (POCADI) sebagai ruang literasi yang dapat dimanfaatkan masyarakat, termasuk anak-anak, untuk mendukung proses belajar di luar lingkungan sekolah. 

Para Kepala Sekolah dari PAUD Raflesia Wini dan TK Dharma Wanita Wini menyampaikan apresiasi dan menilai kegiatan belajar di PLBN sebagai pengalaman yang menyenangkan serta membuka wawasan baru bagi peserta didik.

Tidak hanya mengenalkan POCADI, program ini juga memberikan penjelasan sederhana kepada anak-anak mengenai peran PLBN Wini sebagai pintu gerbang perlintasan orang dan barang menuju Timor Leste, sekaligus sebagai ruang publik yang ramah anak di kawasan perbatasan.

Kepala PLBN Wini, Reynold Uran, menegaskan bahwa kegiatan edukatif seperti ini akan terus diperkuat sebagai bentuk kontribusi nyata PLBN terhadap pengembangan sumber daya manusia di wilayah perbatasan.

"Kami ingin anak-anak di perbatasan merasakan manfaat langsung dari keberadaan PLBN. Edukasi dan literasi harus dibangun sejak dini, dan PLBN Wini siap menjadi bagian dari proses tersebut," ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa interaksi positif antara PLBN dan masyarakat merupakan bagian penting dari pengelolaan kawasan perbatasan. 

"Program ini tidak hanya memperkenalkan fasilitas PLBN, tetapi juga membangun kedekatan dan rasa memiliki masyarakat terhadap ruang publik yang ada di perbatasan," tuturnya.

Kegiatan ditutup dengan kuis interaktif dan pembagian cendera mata kepada seluruh peserta didik. Gelak tawa dan antusiasme anak-anak menjadi penanda bahwa program ini tidak hanya edukatif, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan.

Melalui pelaksanaan “Wini Border Post Goes To School”, PLBN Wini terus menunjukkan bahwa pembangunan perbatasan tidak hanya berfokus pada infrastruktur dan layanan lintas batas, tetapi juga pada penguatan kapasitas generasi muda sebagai aset masa depan kawasan perbatasan.

Penulis: Febri

Editor: Bagas R