|
Berita
PLBN
Sao Langke Adat Dai Bolong Pambe’an, Rumah Betang Tertua yang Jadi Inspirasi Budaya di PLBN Badau
Dibuat Admin BNPP
07 Sep 2025, 15:04 WIB
Kapuas Hulu, Kalbar - Rumah Betang, rumah panjang khas masyarakat Dayak, menjadi simbol persatuan sekaligus identitas budaya masyarakat adat di pedalaman Kalimantan. Di Kabupaten Kapuas Hulu, tepatnya di wilayah perbatasan Indonesia–Malaysia, berdiri kokoh Sao Langke Adat Dai Bolong Pambe’an, rumah betang tertua yang masih terawat hingga saat ini.
Lebih dari sekadar tempat tinggal, rumah betang berfungsi sebagai pusat kehidupan sosial, budaya, dan adat.
Dengan panjang mencapai puluhan meter serta struktur kayu ulin yang kokoh, rumah adat ini mencerminkan kearifan lokal masyarakat Dayak dalam beradaptasi dengan lingkungan. Tiang-tiang penopang yang menjulang tinggi menjadi simbol kekuatan sekaligus perwujudan harmoni dengan alam.
Keberadaan rumah betang memiliki kaitan erat dengan identitas kawasan perbatasan negara. Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Badau sendiri mengadopsi konsep arsitektur rumah betang dalam desain bangunannya.
Sentuhan modern yang dipadukan dengan nilai budaya lokal menjadikan PLBN Badau tidak hanya sebagai gerbang utama perdagangan dan pariwisata, tetapi juga sebagai etalase budaya Dayak di perbatasan.
“Rumah betang adalah simbol kebersamaan dan persaudaraan yang sangat erat dengan masyarakat Dayak. Nilai inilah yang kami bawa ke dalam wajah arsitektur PLBN Badau, sehingga setiap orang yang datang bisa merasakan kehangatan budaya lokal,” ungkap Kepala PLBN Badau, Wendelinus Fanu.
Lebih lanjut, Wendelinus Fanu menuturkan bahwa rumah betang masih banyak dijumpai di sejumlah kecamatan sekitar PLBN Badau. Keberadaannya membuktikan bahwa tradisi dan nilai kehidupan masyarakat adat Dayak tetap terjaga meskipun zaman terus berkembang.
“Bagi kami, melestarikan rumah betang berarti menjaga akar budaya dan jati diri masyarakat perbatasan. Ini juga menjadi daya tarik wisata budaya yang memperkaya khazanah ekowisata Kapuas Hulu,” jelasnya.
Selain sebagai hunian, rumah betang berfungsi sebagai ruang bermusyawarah, tempat penyelenggaraan upacara adat, hingga sarana mempererat persaudaraan antarwarga.
Nilai gotong royong, kebersamaan, dan kearifan tradisional diwariskan turun-temurun, menjadikan rumah betang sebagai simbol kehidupan harmonis di perbatasan negara.
Dengan keunikan arsitektur, kekayaan sejarah, dan nilai adat yang melekat, rumah betang di Kapuas Hulu tidak hanya menjadi warisan budaya, tetapi juga destinasi wisata yang patut dilestarikan.
Bagi wisatawan yang ingin merasakan langsung keunikan budaya Dayak, mengunjungi PLBN Badau dan melihat rumah betang di Kapuas Hulu menjadi pengalaman berharga yang tak boleh dilewatkan. Perpaduan keindahan alam, kearifan lokal, dan keramahan masyarakat Kapuas Hulu akan meninggalkan kesan mendalam bagi siapa saja yang datang.
Penulis: Ayusianturi
Editor: Bagas R
Share
Kategori Berita
Berita BNPP
PLBN
Berita Nasional
Berita Perbatasan
Pers Rilis
Berita Utama
Berita Terbaru
Pesona Kuliner, Budaya, dan Adat Pontianak di Mata Wisatawan Malaysia
Jadi Wadah Kebersamaan, Turnamen Futsal Batas Negeri Cup 2025 Meriahkan Perbatasan Badau
Transformasi Perdagangan Lintas Batas, Dari Sistem Barter hingga Ekspor Bernilai Jutaan Dolar
Parade Perahu Hias dan Pekik 'Merdeka' Warnai HUT RI di PLBN Labang, Sungai Pansiangan Semarak
Karang Singa dan Pulau Ndana: Simbol Kesetiaan di Ujung Negeri
Badan Nasional Pengelola Perbatasan Republik Indonesia (BNPP RI)
Jl. Kebon Sirih No.31A, RT.1/RW.5, Kb. Sirih, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10340
021-31924491
info@bnpp.go.id
© Badan Nasional Pengelola Perbatasan - 2025