JAKARTA - Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) terus menyisir kawasan perbatasan untuk menumbuhkan kewirausahaan dan keterampilan bisnis. Melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) sebanyak 45 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di beberapa Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) dilatih diversifikasi produk berbahan dasar kopi dan vanila.

Kegiatan Bimtek Pelatihan Wirausaha Mikro Baru dan Pelaku Usaha Mikro di Sektor Pertanian, Peternakan, Kerajinan dan Ekonomi Kreatif di Kabupaten Alor difasilitasi Asisten Deputi Potensi Kawasan Perbatasan,BNPP bekerjasama dengan BPPD Kabupaten Alor. Kegiatan ini 

berlangsung pada 20 November sampai 22 November 2023 di Hotel Symphoni, Kabupaten Alor, NTT.

Pelaksana tugas (Plt) Asisten Deputi Potensi Darat, Ferry Dachri yang menyampaikan arahan tertulis Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan BNPP, Gutmen Nainggolan menjelaskan bahwa Kabupaten Alor merupakan salah satu kabupaten di NTT dengan Cakupan Wilayah meliputi 7 kecamatan Lokasi Prioritas (Lokpri) pengembangan kawasan perbatasan.

"Tujuh Lokpri tersebut meliputi Kecamatan Teluk Mutiara, Alor Barat Daya, Alor Selatan, Alor Timur, Mataru, Pureman, Pantar Tengah," terangnya.

Ferry juga menerangkan, para 45 pelaku usaha mikro yang berasal dari perwakilan beberapa desa di Kelurahan Welai barat, Kelurahan Kalabahi Timur, Kelurahan Mutiara Kecamatan Teluk Mutiara dan Kelurahan Apui, Kecamatan Alor Selatan.

Pelaksanaan Bimtek ini, lanjut Ferry, juga dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan teknis dari para pelaku usaha mikro agar mampu menghasilkan barang dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat itu sendiri. 

"Bimtek juga dilaksanakan untuk menempa usaha mikro itu sendiri untuk memiliki jiwa kemandirian serta dapat memberikan manfaat dan nilai tambah," ungkap Ferry mengutip laporan tertulis, Jumat, 24 November 2023.

Ia mengungkapkan adapun materi Bimtek adalah pelatihan pembuatan kerupuk rasa kopi, pelatihan pembuatan kopi rasa vanila, pelatihan pembuatan sirup vanila. 

"Kami juga mendorong agar pelaku Bimtek bisa membuat kemasan produk yang menarik dan cara pemasaran hasil produk. Sebagai Fasilitator kami membangun kerja sama dari produksi IKAPIM Sleman," terang Ferry. 

Ferry berharap, melalui kegiatan Bimtek ini menjadi menjadi stimulus bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain di Kabupaten Alor untuk menyelenggarakan pelatihan serupa sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kab. Alor.

Selain itu, lanjut Ferry lagi, diharapkan Dinas Koperasi Kabupaten Alor dapat melakukan bimbingan mengenai legalitas, dan pendampingan lanjutan. Untuk pemda diharapkan memberi ruang untuk memasarkan produk UMKM yang telah dipraktikan saat Bimtek yaitu olahan kopi dan vanila di pusat jajanan oleh-oleh di bandara, hotel dan restauran.

"Tentunya dengan menyempurnakan legalitasnya terlebih dahulu," terangnya.

Sementara itu, Penjabat Bupati Kabupaten Alor yang diwakili oleh Asisten Il Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Alor, di awal pembukaan Bimtek menyampaikan apresiasi kepada BNPP yang telah melakukan kegiatan Bimtek kepada para pelaku wirausaha mikro baru di Sektor Pertanian, Peternakan, Kerajinan dan Ekonomi Kreatif di Kabupaten Alor.

*(Humas BNPP)*